Lihat ke Halaman Asli

Memberi Kacang yang Datang Monyet, Bukan Harimau..

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Judul diatas adalah bentuk keniscayaan dari sebuah motivasi untuk melakukan perubahan dengan tidak setengah-setengah tetapi dari sebuah kerja serius dengan dorongan integritas hati, pikiran dan tindakan. Pada suatu ketika saya ditawari oleh salah satu perusahaan pertambangan di daerah saya untuk mengelola dana CD (community development).

Ketika melakukan presentase tentang proposal pengembangan lembaga keuangan mikro (LKM) perdesaan yang saya buat dihadapan petinggi perusahaan tersebut sejak pagi dan sempat terhenti untuk istirahat oleh suara azan juhur, mereka sangat tertarik dan sangat menginginkan saya untuk dapat bekerjasama dengan harapan ketika perusahaan itu sudah berakhir kontrak kerjanya dan mereka dapat meninggalkan warisan berupa LKM/ Bank desa bukan kubangan air hitam mati yang dalam, jalan desa yang hancur, debu dan segala bentuk pengrusakan alam buah karya keserakahan.

"Bapak beri saya kacang maka yang datang monyet, namun bila bapak datangkan saya daging maka yang datang harimau'' begitulah saya menjawab ketika pimpinan perusahaan yang tampak tambur menayakan biaya dari proposal saya... dengan penuh keheranan mereka mengernyitkan mata, dan saya melanjutnkan jawaban...artinya apabila bapak menggunakan biaya seminimnya maka hasilya pas-pasan, namun bila bapak menggunakan sesuai rencana kami maka hasilnya sangat memuaskan...

..biskah kami memberi kacang dan yang datang harimau..? salah satu petinggi yang datang dari jakarta bertanya, tanpa saya jawab mereka bertanya lagi.. bisakan kami memberi kacang dan laporan pertanggungjawabannya harimau..? saya tidak bisa menjawab...

Beberapa hari berikutnya perusahan asing dapat bekerjasama dengan saya dan kawan-kawan.. dan Alhamdulillah semua berjalan normal bahkan nyaris sempurna untuk ukuran pemberdayaan masyarakat..

Begitulah sepenggal catatan kecil dalam melaksanakan pemberdayaan bersama perusahaan lokal dan asing dalam mengelola dana CD.

"society, empowered, independent and prosperous"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline