Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Trik Menemukan Gap dan Menentukan Novelty dalam Penelitian Ilmiah

Diperbarui: 19 Januari 2025   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (SCMHU.ID)

Pendahuluan

Dalam dunia akademik, penelitian adalah sarana utama untuk memperluas cakrawala pengetahuan dan memberikan solusi atas permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat. Namun, tidak semua penelitian memiliki nilai kontribusi yang sama. Salah satu penentu penting adalah sejauh mana penelitian tersebut mampu menemukan gap atau celah yang belum terisi dalam literatur, serta menawarkan novelty atau kebaruan yang relevan. Gap mencerminkan kekosongan atau kekurangan dalam penelitian sebelumnya, sementara novelty menunjukkan keunikan dan nilai tambah yang ditawarkan oleh penelitian tersebut.

Menemukan gap dan novelty adalah langkah krusial dalam proses penelitian. Tanpa kedua elemen ini, penelitian berisiko menjadi repetitif, tidak relevan, atau gagal memberikan kontribusi signifikan pada perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, bagi banyak peneliti, terutama yang baru memulai karier akademiknya, proses ini sering kali terasa seperti tantangan besar. Mereka dihadapkan pada sejumlah besar literatur yang harus dianalisis, pendekatan yang harus dipahami, dan tuntutan untuk berpikir kreatif dalam menemukan sesuatu yang baru.

Hal ini diperparah oleh semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam satu dekade terakhir, publikasi akademik meningkat secara eksponensial di berbagai bidang. Kondisi ini membuat persaingan untuk menemukan gap semakin ketat dan memperbesar tekanan bagi peneliti untuk menghadirkan novelty yang relevan. Tidak jarang, peneliti pemula merasa kewalahan dalam menentukan fokus penelitian mereka karena tidak tahu harus mulai dari mana.

Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk memahami bahwa menemukan gap dan menciptakan novelty bukanlah proses yang hanya mengandalkan keberuntungan. Dengan pendekatan yang sistematis, strategi yang tepat, dan pemahaman yang baik tentang bidang yang diteliti, setiap peneliti dapat menemukan ruang kontribusi yang berharga. Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk menjelaskan secara populer trik dan langkah-langkah praktis dalam menemukan gap dan novelty dalam penelitian. Langkah-langkah ini dirancang agar mudah dipahami dan diterapkan, sehingga siapa pun yang sedang memulai perjalanan akademiknya dapat lebih percaya diri dalam menentukan arah penelitian mereka.

Melalui artikel ini, diharapkan pembaca tidak hanya memahami pentingnya gap dan novelty, tetapi juga memiliki panduan yang jelas untuk menemukan keduanya. Dengan begitu, penelitian yang dilakukan tidak hanya menjadi bagian dari proses akademik, tetapi juga mampu memberikan dampak nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat luas.

1. Memahami Konteks dan Latar Belakang Penelitian

Langkah awal yang tidak boleh diabaikan dalam menemukan gap adalah memahami konteks dan latar belakang topik penelitian Anda. Proses ini membutuhkan upaya untuk menjelajahi dan menggali informasi dari literatur yang relevan serta memahami bagaimana bidang tersebut berkembang dari waktu ke waktu. Dengan memahami konteks, Anda dapat mengidentifikasi tren utama, pendekatan yang telah digunakan, serta temuan-temuan yang signifikan. Semua ini merupakan dasar penting sebelum Anda dapat menemukan celah yang belum terisi dalam penelitian sebelumnya.

Proses ini bisa dianalogikan dengan mempelajari peta sebelum memulai perjalanan. Anda tidak hanya akan mengetahui di mana Anda berada, tetapi juga ke mana Anda harus melangkah. Sebagai langkah awal, luangkan waktu untuk membaca berbagai sumber, seperti jurnal ilmiah terkini, buku referensi yang kredibel, artikel konferensi, serta laporan teknis yang relevan. Sumber-sumber ini akan membantu Anda membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang bidang penelitian yang Anda pilih.

Selain itu, penting untuk memperhatikan isu-isu yang sedang hangat dibicarakan dalam komunitas akademik maupun industri terkait. Topik-topik yang menjadi perdebatan atau diskusi aktif sering kali menunjukkan adanya masalah yang belum terselesaikan atau kebutuhan akan pendekatan baru. Ini adalah peluang besar untuk menemukan gap yang relevan dan berkontribusi melalui penelitian Anda.

Sebagai contoh, jika Anda tertarik pada isu keberlanjutan energi, Anda perlu memahami bagaimana bidang ini telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Misalnya, temukan teknologi apa yang saat ini mendominasi, seperti energi terbarukan dari angin dan matahari, serta evaluasi di mana letak kelemahan atau keterbatasan teknologi tersebut. Anda juga dapat meninjau kebijakan atau regulasi pemerintah yang terkait dengan keberlanjutan energi dan mengidentifikasi aspek-aspek yang belum diakomodasi dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline