Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Diterkam Kesombongan

Diperbarui: 7 Desember 2024   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Man proud (Shutterstocks)

Diterkam Kesombongan 

Jangan terlalu bangga dengan gelar di dada,
sampai kau harus lupa makna kerja kerasnya.
Ingatlah semua itu hanya titipan semata,
Karena dunia fana tak kekal selamanya.

Jangan merasa kuat dengan kekuasaan,
dengan jabatan tinggi yang kau banggakan.
Sehingga kau mendikte tanpa pertimbangan,
Sadarlah hidup ini penuh ujian.
Karena kuasa manusia tak lebih dari bayangan.

Jangan terlalu bangga dengan pengikut setia,
sampai kau harus menutup mata dari yang terluka.
Ingatlah hati yang tulus lebih berharga,
Karena keadilan adalah amanah yang mulia.

Jangan merasa berhak dengan tahta semu,
dengan segala hormat yang terus memburu.
Sehingga kau lupa langkah yang menuju,
Sadarlah kehormatan itu dari sikap yang syahdu.
Karena waktu bisa mencabutnya tanpa ragu.

Jangan terlalu bangga dengan suara pujian,
sampai kau harus abai pada bisik kebenaran.
Ingatlah ketulusan tak butuh sanjungan,
Karena puja hanya asap tanpa landasan.

Jangan merasa hebat dengan kekayaan,
dengan limpahan materi di genggaman tangan.
Sehingga kau meremehkan yang kekurangan,
Sadarlah hidup ini saling membutuhkan.
Karena semua itu bisa sirna dalam sekejapan.

Jangan terlalu bangga dengan keputusanmu,
sampai kau harus tuli pada suara rakyatmu.
Ingatlah setiap pilihan harus bermutu,
Karena mereka menggantungkan harap padamu.

Jangan merasa aman dengan penjaga di sekitarmu,
dengan tameng hukum yang kau manipulasi waktu.
Sehingga kau tak peduli dosa yang bertumpu,
Sadarlah hukum semesta tak pernah berlalu.
Karena keadilan ilahi selalu menuntut yang semu.

Jangan terlalu bangga dengan langkahmu hari ini,
sampai kau harus lupa menyiapkan esok pagi.
Ingatlah, takdir adalah misteri,
Karena kesombongan hanya menunda tragedi.

Jangan merasa kau tak tergoyahkan,
dengan kuasa yang membuatmu terlena.
Sehingga lupa kerapuhan di setiap hembusan,
Sadarlah tak ada yang abadi dalam dunia fana.
Karena jatuhmu bisa lebih keras dari dugaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline