Cerita Tanpa Tokoh
Ini cerita tanpa nama,
Tanpa wajah yang memahat prasasti,
Ia melangkah di lorong senja,
Tanpa suara, tanpa saksi.
Tak ada pahlawan, tak ada musuh,
Hanya bayang-bayang yang saling beradu,
Kisah ini mengalir seperti sungai,
Membawa arus tanpa arah yang pasti.
Tak ada pembuka, tak ada penutup,
Hanya jejak langkah yang memudar,
Seolah waktu enggan berhenti,
Menghapus jejak tanpa sadar.
Tanpa tokoh, siapa yang memimpin?
Tanpa cerita, siapa yang mengenang?
Tapi sunyi ini begitu memikat,
Mengisahkan yang tak pernah terucap.
Bayangan berkelana di dalam ruang,
Mengisi kekosongan yang tak terhingga,
Mereka bicara tanpa suara,
Membentuk dunia tanpa warna.
Tak ada nama untuk diingat,
Tak ada wajah untuk dikenang,
Hanya kisah yang terus bergerak,
Dalam labirin waktu yang tak berujung.
Adakah yang membaca cerita ini?
Atau sekadar melintas tanpa peduli?
Mungkin ia hanyalah riak,
Di samudra yang tiada tepi.
Tidak ada awal yang pasti,
Tidak ada akhir yang nyata,
Hanya alur yang terus berlari,
Menghilang dalam kabut senja.
Cerita tanpa tokoh,
Seperti mimpi yang tak berwujud,
Seolah ada, tapi tiada,
Seperti bayang-bayang di atas daun basah.
Dalam diam, ia terus berbicara,
Dalam hening, ia menyusun kata,
Sebuah cerita yang tak mengenal batas,
Mengalir seperti pasir di celah jari.