Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Ragukanlah Perasaan

Diperbarui: 21 November 2024   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merasa tidak berharga (Tribun Bali)

Ragukanlah Perasaan

Ragukanlah perasaan,
yang menyelinap di dada.
Apakah ia murni,
atau hanya permainan rasa?

Ragukanlah getar,
saat tangan bertemu tangan.
Apakah itu cinta,
atau sekadar ilusi harapan?

Ragukanlah rindu,
yang meronta di malam sepi.
Apakah ia tulus,
atau bayangan diri yang letih?

Ragukanlah amarah,
yang meledak seperti badai.
Apakah itu keberanian,
atau ketakutan yang terurai?

Ragukanlah tangis,
yang jatuh di pipi basah.
Apakah itu luka,
atau sekadar drama jiwa lelah?

Ragukanlah senyum,
yang terlukis di wajah ceria.
Apakah itu bahagia,
atau topeng yang menyembunyikan derita?

Ragukanlah cinta,
yang berbisik di balik pintu.
Apakah ia abadi,
atau fana seperti debu?

Ragukanlah sepi,
yang hadir dalam kesendirian.
Apakah itu musuh,
atau teman perjalanan?

Ragukanlah kasih,
yang kau peluk dengan erat.
Apakah itu rumah,
atau labirin yang rumit terlipat?

Ragukanlah harap,
yang kau gantungkan di bintang.
Apakah ia terang,
atau hanya khayal yang hilang?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline