Sepenggal Janji, Terkubur di Pantai Kenangan
Di sini dulu kita berdiri, di tepian waktu,
Menatap laut yang luas, tak terhingga,
Bersama janji yang kita ucapkan,
Tertulis di pasir, namun mudah hilang.
Ombak datang dengan lembut menyapu,
Menghapus jejak-jejak yang pernah ada,
Seperti janji yang terucap dalam kebimbangan,
Kini terpendam, tertutup rapat oleh waktu.
Angin malam berhembus pelan,
Membawa bisikan yang tak pernah selesai,
Janji itu, yang dulu kita pegang teguh,
Kini hanya cerita yang memudar di sana.
Pasir putih itu kini terasa asing,
Jejak kaki kita terhapus tak bersisa,
Seperti harapan yang terkubur dalam-dalam,
Tak bisa lagi digali, tak bisa kembali.
Di bawah rembulan yang redup sinarnya,
Aku menatap laut yang menelan segala,
Mencari serpihan janji yang pernah kita buat,
Namun yang ku temui hanyalah kekosongan.
Kita pernah merencanakan masa depan,
Bermimpi membangun dunia bersama,
Tapi kini, semuanya hanyalah ilusi,
Terkubur di bawah ombak yang tak berhenti.
Sepenggal janji yang terpendam di sini,
Di pantai kenangan yang sepi ini,
Menyisakan luka yang tak bisa sembuh,
Karena janji itu kini telah tiada.
Dulu, kita berpikir waktu akan setia,
Namun waktu justru mencuri segalanya,
Meninggalkan kita terpisah,
Dengan janji yang tak pernah terwujud.
Biar pun ombak menggulung pantai,
Jejak itu tetap hilang tertelan,
Namun janji yang terucap takkan pernah mati,
Ia tetap hidup di hati, meski terkubur dalam diam.