Percuma! Jangan Kau Larang Aku
Percuma kau mencoba membatasi langkahku,
Meski seribu kata kau taburkan di depanku,
Aku takkan gentar pada aturan dan larangan,
Jiwaku sudah lepas, terbang bebas tanpa beban.
Jangan kau larang aku mencintai hidup,
Menghirup napas kebebasan yang begitu lepas,
Karena setiap batas yang kau taruh di hadapanku,
Hanyalah angin yang melintasi waktu.
Kata-katamu seperti rantai yang berkarat,
Mengurungku dalam ruang yang pengap dan sesak,
Namun percayalah, hati ini takkan tunduk,
Pada larangan yang hanya angan-angan semu.
Mengapa kau ragu, mengapa kau cemas?
Jangan kau pikir aku takut pada ancaman,
Aku berjalan dalam jejak keberanian,
Melawan takdir yang kau tulis dengan kekangan.
Percuma saja kau mencoba menghentikanku,
Aku adalah aliran sungai yang tak terhenti,
Menembus karang, melewati celah-celah sempit,
Membawa serta mimpi yang takkan pernah pudar.
Jangan kau larang aku mencintai langit,
Merangkai awan dengan doa dan harapan,
Aku terbang lebih tinggi, jauh dari jangkauanmu,
Menggapai bintang yang selalu menyala terang.
Percuma kau merantai mimpi-mimpi di benakku,
Karena angin tetap membawa harapan jauh,
Walau kau bentangkan pagar sekeras baja,
Takkan mampu membendung gelora jiwa.
Aku ini ombak di laut yang tak kenal lelah,
Menggulung segala halangan yang mencoba menghalang,
Tak ada yang bisa menahan semangatku,
Hingga tiba saatnya, aku memecah batas.
Jangan kau larang aku untuk berdiri tegak,
Walau badai datang menerjang tak henti,
Aku takkan runtuh, takkan pernah jatuh,
Kakiku berpijak pada mimpi-mimpi besar.
Percuma! Hentikan semua peringatanmu,
Aku tak akan mengikuti jalur yang kau paksakan,
Aku punya jalan sendiri, kutulis dengan tangan ini,
Mencari arti hidup di dunia yang fana.