Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Sungai Tak Berhilir

Diperbarui: 14 November 2024   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Infonews

Sungai Tak Berhilir

Mengalir kau, wahai sungai
Membawa cerita dari hulu, menyesaki dada dengan duka
Rimba sunyi tempatmu bermula,
Tapi tak ada laut menunggumu di sana

Air jernih berubah keruh,
Oleh jejak kota yang berpesta pora
Menelan harap para nelayan tua,
Yang setia menanti ikan yang tak pernah tiba

Di tepi sungai, bocah berlarian
Tertawa, berkejaran dengan daun-daun gugur
Tak tahu mereka, aliran ini tak berakhir
Di mana pelabuhan? Di mana muara?

Hanya deru mesin yang terus menghujam,
Menguras bening hingga pekat,
Kehidupan yang ditelan sunyi,
Mengalir tanpa tahu ke mana

Sungai ini, sungai yang tersesat,
Mencari ujung, mencari pulang
Namun takdir menertawainya,
Mengurungnya dalam lingkaran kelam

Aku duduk di tepimu,
Mengintip bayangan yang kau bawa
Wajah-wajah yang pernah kucinta,
Larut bersama arus tak berkesudahan

Burung-burung pun mulai enggan,
Terbang rendah menyentuh permukaan,
Di mana hilir yang menjanjikan kehidupan?
Semua terseret dalam aliran tanpa ujung

Dulu, kau sungai yang permai
Tempat bersemayam ikan-ikan emas
Kini, semua pergi menghilang
Seiring hilangnya impian yang tak pernah pulang

Waktu bagimu adalah sang penyiksa,
Detik demi detik tanpa jeda
Menghanyutkan segala yang bermimpi
Menjadi kenangan yang terkubur di dasar

Kapal-kapal tua yang berkarat,
Bersandar tak pernah berlayar
Menanti hilir yang tak kunjung datang,
Mengutuki nasib dalam sunyi yang memecah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline