Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Kata Tak Bermakna

Diperbarui: 12 November 2024   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.gettyimages.com/

Kata Tak Bermakna

Kata terucap mengalir deras,Namun sering kali tanpa makna yang jelas.Lalu lenyap, hilang tak berjejak,
Bagai angin di musim yang rapuh dan retak.

Suara bergema di antara bisikan sunyi,
Mengguncang hati, tapi tak berisi.
Janji yang terlontar tanpa rasa,
Seperti mimpi yang pudar di ujung masa.

 Bibir bergetar, lidah berucap,
Melontar kata tanpa arah yang tepat.
Dalam keheningan ia menghilang,
Menguap, tersapu tanpa kenang.

Lalu apa guna kata-kata ini,
Jika hanya menambah luka yang tak terobati?
Janji, puji, atau sumpah palsu,
Semua hanya berujung semu.

Lidah melantun tanpa hati,
Merangkai kalimat, namun hampa di nurani.
Seolah dunia hanya panggung sandiwara,
Di mana kata-kata hanya aksara belaka.

Harapan yang tertanam dalam tutur,
Tertelan malam, lenyap dalam kabut nan suram.
Kata-kata menjelma jadi asap,
Tak berbekas, hanya getir yang tersisa.

 Sejuta kata mungkin terucap,
Namun tak satu pun benar terengkuh erat.
Apalah arti kata tanpa rasa,
Jika tak pernah sampai di jiwa yang terbuka.

Di antara baris kalimat yang panjang,
Hati yang terluka tak terjamah bimbang.
Kata tak bermakna adalah pisau tajam,
Menorehkan luka di tempat yang terdalam.

Di dunia yang gemuruh oleh suara,
Terselip sunyi dalam banyak kata.
Bisikan jiwa tak terdengar lagi,
Tertimbun lautan kata yang basi.

Kata-kata terbang tinggi di udara,
Hilang, hanyut dalam kabut asa.
Tak ada makna, hanya retorika,
Mengukir cerita yang tak berharga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline