Tanpa tajam yang mengancam, hanya keindahan.
Ia tumbuh di taman, di antara keraguan,
Menari ditiup angin dalam tenang,
Tanpa takut luka atau kecemasan,
Seperti cinta murni tanpa kelam bayangan.
Namun, adakah mawar tanpa duri?
Mampukah ia bertahan dalam dunia yang keras?
Atau hanya ilusi indah, mimpi di tengah kenyataan,
Sebuah harapan akan cinta yang abadi dan tulus?
Mawar itu, simbol impian,
Tanpa luka, tanpa sakit, tanpa perih,
Hadir sejenak untuk mengingatkan,
Bahwa keindahan sejati, mungkin tersembunyi.
Mawar tak berduri, kisah yang jarang,
Menyuarakan jiwa yang tak ingin melawan,
Membawa pesan tentang kelembutan,
Bahwa hidup bisa indah, tanpa kepahitan.
Namun di balik kelopaknya yang mempesona,
Ada kisah tentang kekuatan tersembunyi,
Bahwa kebaikan bukan berarti lemah,
Dan cinta tak selalu harus berbalut pedih.
Ia tetap tegak dalam hujan dan badai,
Menyerap cahaya dalam malam kelam,
Membuktikan bahwa keindahan,
Bisa hadir tanpa luka dan dendam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H