Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Silogisme: Fondasi Klasik di Era Digital

Diperbarui: 1 November 2024   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Infonews

Mungkin kita jarang mendengar kata silogisme, tetapi ini adalah konsep yang mendasar dalam logika dan filsafat, terutama dalam cara kita berpikir secara deduktif. Sejak zaman Aristoteles, silogisme digunakan untuk membangun argumen yang logis, membantu kita memahami dan menyusun pikiran. Menariknya, konsep kuno ini ternyata punya peran yang besar dalam perkembangan ilmu dan teknologi, bahkan hingga hari ini. Bagaimana bisa? Mari kita lihat lebih dalam. Apa Itu Silogisme?

Secara sederhana, silogisme adalah bentuk argumen logis di mana sebuah kesimpulan ditarik dari dua premis yang dihubungkan oleh satu pernyataan yang sama. Argumen dalam silogisme terdiri dari:

1. Premis Mayor: Pernyataan umum yang memuat subjek yang lebih luas.

2. Premis Minor: Pernyataan yang lebih spesifik yang berkaitan dengan premis mayor.

3. Kesimpulan: Pernyataan yang ditarik secara logis dari kedua premis tersebut.

Contoh Silogisme Klasik:

Premis Mayor: Semua manusia adalah makhluk fana.

Premis Minor: Toni  adalah manusia.

Kesimpulan: Maka, Toni adalah makhluk fana.

Struktur dan Jenis Silogisme

Silogisme umumnya dibagi berdasarkan bentuk dan jenis premis yang digunakan. Terdapat beberapa jenis silogisme, antara lain:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline