Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Mengenal Lebih Dekat Friedrich Nietzsche Si "Pembunuh Tuhan"

Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/jessikagaabi/

Friedrich Nietzsche, seorang filsuf Jerman yang lahir pada 15 Oktober 1844, telah mengukir namanya dalam sejarah pemikiran dengan ide-ide yang menantang dan mendalam. Dikenal sebagai "si pembunuh Tuhan," Nietzsche tidak hanya menyerang kepercayaan agama yang mapan, tetapi juga memaksa manusia untuk mempertanyakan nilai-nilai yang mereka pegang. 

Melalui karyanya yang provokatif, ia mengajak kita untuk menghadapi ketidakpastian dunia modern dan menemukan makna dalam kekacauan yang ada. Mari kita telusuri lebih dalam pemikiran Nietzsche, pokok-pokok ajarannya, serta pengaruh dan kontroversi yang mengelilinginya.

Kehidupan dan Latar Belakang

Nietzsche lahir di Rcken, Jerman, dalam keluarga yang religius. Ia tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan pemikiran teologis. Meskipun begitu, pengalaman hidupnya, termasuk kehilangan ayahnya saat masih muda dan perjuangannya dengan kesehatan mental, membentuk pandangannya yang skeptis terhadap agama. 

Setelah menempuh pendidikan di Universitas Bonn dan Leipzig, Nietzsche mulai mengembangkan ide-ide yang kelak akan mengubah paradigma pemikiran modern.

Pokok-Pokok Pemikiran Nietzsche

1. Kematian Tuhan :

Nietzsche terkenal dengan pernyataannya bahwa "Tuhan sudah mati," yang bukan berarti secara fisik, tetapi mencerminkan keruntuhan nilai-nilai agama dalam masyarakat modern. 

Menurutnya, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan sekularisme, manusia telah kehilangan pegangan moral yang berasal dari ajaran agama. Kematian Tuhan, bagi Nietzsche, mengharuskan manusia untuk mencari makna dan nilai mereka sendiri tanpa bergantung pada dogma.

2. Nihilisme  : 

Ketiadaan Tuhan dan hilangnya nilai-nilai tradisional memunculkan fenomena yang ia sebut nihilisme. Nihilisme adalah pandangan bahwa hidup tidak memiliki makna atau tujuan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline