Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Debat Imajiner Seputar Tambang, Prof. Emil Vs Bahlil Dipandu Najwa Shihab

Diperbarui: 27 Oktober 2024   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RudiSinaba

Moderator (Najwa Shihab):

 Selamat datang di debat hari ini! Kita akan membahas isu yang sangat penting dan menarik: pertambangan, korupsi, dan dampaknya terhadap lingkungan serta hak masyarakat adat.

Bersama kita  telah hadir Prof. Emil Salim sang pejuang lingkungan sejati, dia akan menyajikan segala hal dari persepsi yang mengedepankan kepentingan lingkungan, masyarakat adat dan korupsi serta implikasinya, yang  terjadi di seputar tambang. 

Sebaliknya dari sudut kontra hadir juga Menteri ESDM Bapak Bahlil Lahadalia yang akan mengutarakan pentingnya tambang untuk menyokong pembangunan nasional.

Mari kita mulai dengan pernyataan dari Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM. Silakan!

Bahlil Lahadalia: 

Terima kasih, Najwa. Pertambangan adalah motor penggerak ekonomi kita. Tanpa sektor ini, mungkin kita semua akan lebih sering berkeliling di jalanan dengan sepeda... atau bahkan berjalan kaki! Bayangkan, anggaran pemerintah untuk infrastruktur hanya dari pajak... Kita semua tahu pajak itu bikin stres, kan?

Moderator: 

Haha, betul! Nah, Prof. Emil Salim, pembangunan memerlukan tambang sebagai penggerak,  bagaimana tanggapan Anda terhadap pernyataan itu?

Prof. Emil Salim: 

Terima kasih, Najwa. Meskipun saya setuju bahwa pertambangan bisa jadi penyumbang ekonomi, kita tidak bisa mengabaikan kerusakan yang ditimbulkannya. Misalnya, tambang emas di daerah Cikotok. Setelah dieksploitasi, lahan di sekitarnya layaknya kolam ikan yang dipenuhi limbah beracun, bukan ikan segar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline