Menanti Petang di Pagi Hari
Di antara harapan dan mimpi terjal,
Pagi menghamparkan sinar yang keliru,
Rindu pada petang yang takkan pernah datang,
Seperti bayangan yang menghilang di langkah.
Kicau burung menorehkan rasa,
Menggugah jiwa dalam kesunyian,
Namun waktu tak mengenal lelah,
Menunggu petang, satu ilusi kelam.
Cahaya pagi berpendar manis,
Membawa janji yang tak berujung,
Seperti embun yang mengering secepatnya,
Penantian ini, terjerat dalam sunyi.
Langit mengubah warnanya,
Mendung tak kunjung mereda,
Rindu ini tak kan terbalas,
Dalam perjalanan yang tiada henti.
Di tepian waktu, ku menanti,
Menggenggam harapan yang tak mungkin tercapai,
Petang yang hilang dalam ingatan,
Hanya serpihan mimpi yang tak kan purna.
Dalam sunyi, aku terperangkap,
Menanti petang di pagi hari,
Menghadapi kenyataan yang menusuk,
Bahwa semua ini hanyalah hayalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H