Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Ketika Mata Terpaksa Berbicara

Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photostocks

Jika mata terpaksa berbicara, ia tak akan mampu berbohong, sebab di sana tersimpan luka, yang tak terucap oleh lidah yang kaku.

Tatapannya akan menuturkan rahasia,
tentang rindu yang tersembunyi di balik kelopak, tentang tangis yang tertahan di sudut pandang, dan janji-janji yang tak pernah datang.

Jika mata terpaksa berbicara,
mungkin ia akan menggambarkan rasa,
yang tak mampu dilukiskan kata-kata,
tentang cinta, benci, dan nestapa.

Mata tahu lebih banyak dari yang terlihat,
ia memeluk kenangan yang tak pernah habis,
dan mengungkapkan semuanya dalam sekejap, jika mulut tak lagi bisa menangis.

Maka jika mata berbicara,
dengarlah baik-baik suaranya,
karena dari sana lahir kejujuran,
yang tak pernah disuarakan kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline