Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Berbohonglah Sejujur-jujurnya

Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photostocks

Di tanah ladang ilusi yang subur,Sang Raja bercocok tanam benih kabar,  Ia taburkan janji ke tanah gersang,

Padi harapan, tumbuh dalam bayang-bayang.

Mahkotanya tajam, tapi bukan pada tanah,
Ia mengukir langit dengan kata-kata basah.
"Rakyatku, lihatlah! Panen gemilang menunggu,
Sungguh, angin pun berbisik, semuanya maju."

Namun, oh, ladang itu kosong melompong,
Padi harapan tak lebih dari ilalang bohong.
Dan para burung, yang selalu lapar,
Menanti jawaban dari langit yang samar.

Mereka bertanya, "Di mana janji sang Raja?
Mengapa kami kenyang hanya dari mimpi?"
Sementara itu, di istana megahnya nan tinggi,
Sang Raja tersenyum, menikmati hari.

Katanya, "Berbohonglah sejujur-jujurnya, wahai aku,
Jalin kisah indah, biar angin menipu."
Ladang ilusi terus ia tanami,
Sampai tanahnya pun lupa arti asli.

Sang Raja, oh bijaknya dia,
Menjual mimpi pada yang lapar dan dahaga.
Tapi langit tak selamanya mendung,
Dan suatu hari, hujan lebat pun turun.

Rakyat bukan ilalang yang selamanya menunduk,
Mereka angkat kepala, melihat bayang yang merunduk.
"Janji itu sekadar angin hampa," mereka bisikkan,
Sementara Sang Raja tenggelam dalam ladang khayalan.

Di akhir hari, benih itu layu,
Ladang ilusi hilang, hanya tersisa debu.
Berbohonglah sejujur-jujurnya, wahai pemimpin besar,
Tapi ingat, kebenaran selalu punya cara untuk memancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline