Lihat ke Halaman Asli

Rudi Sinaba

Advokat - Jurnalis

Pemimpin Sejati: Harus Mampu Membangun Kepercayaan

Diperbarui: 6 Oktober 2024   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterist.Com

Kepercayaan merupakan elemen inti dari setiap hubungan yang berhasil. Dalam kepemimpinan, bisnis, atau hubungan sosial, kepercayaan menciptakan dasar yang kuat untuk kerjasama dan keberhasilan sehingga harus selalu dibangun. Namun, membangun kepercayaan memerlukan usaha yang konsisten dan berkelanjutan. Artikel ini membahas tujuh langkah utama dalam membangun kepercayaan.

1. Integritas: Berpegang pada Nilai dan Prinsip.

Integritas berarti selalu jujur dan konsisten antara perkataan dan perbuatan. Seseorang yang berintegritas berpegang teguh pada prinsip-prinsip etika, bahkan di bawah tekanan.

Integritas membangun kepercayaan karena orang cenderung percaya pada individu yang selalu jujur dan konsisten. Ketika pemimpin berpegang teguh pada nilai-nilai moral dan etika, mereka menciptakan reputasi yang kuat dan dapat diandalkan.

Kurangnya integritas akan menyebabkan hilangnya kepercayaan dengan cepat. Ketidakjujuran atau perilaku yang tidak etis, sekali terungkap, sulit untuk dipulihkan, dan bisa merusak hubungan atau reputasi seseorang secara permanen.

Angela Merkel, mantan Kanselir Jerman, dikenal karena integritasnya yang kuat dalam menghadapi berbagai krisis, termasuk krisis pengungsi dan keuangan. Dengan tetap berpegang pada nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi, ia mendapatkan kepercayaan publik secara luas.

Stephen M.R. Covey, dalam bukunya The Speed of Trust, menyatakan bahwa integritas adalah salah satu elemen inti dalam membangun kepercayaan. Menurutnya, "Orang cenderung mempercayai individu atau pemimpin yang selalu konsisten antara kata dan perbuatannya."

2. Konsistensi: Bertindak Sesuai Komitmen

Konsistensi berarti menepati janji dan komitmen yang telah dibuat. Seseorang yang konsisten selalu bertindak sesuai dengan yang telah mereka janjikan, menciptakan rasa stabilitas dan prediktabilitas bagi orang lain.

Konsistensi dalam menepati janji dan komitmen membangun rasa aman dan kepercayaan. Orang akan merasa nyaman bekerja dengan atau mengikuti pemimpin yang selalu bisa diandalkan. Ini meningkatkan produktivitas dan loyalitas dalam tim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline