Sebagai Ketum PSSI Johar menolak untuk KLB dengan berbagai alasan. Namun menurut opini saya, orang (?) yang dibelakang Johar memintanya untuk tidak melaksanakan KLB karena yakin kekuatan dan kepentingan pribadinya dalam tubuh PSSI akan hilang. Awalnya KLB oleh para pengurus dan anu anunya ( gak tau deh gak ngerti) direncanakan 3 bulan setelah pengangkatan Johar sebagai Ketum, rencananya dalam KLB ini dia (?) akan duduk menggantikan Johar sebagai Ketum.
Namun dengan beberapa kebijakan PSSI yang dianggap telah melanggar aturan statuta dan sebagainya yang merugikan beberapa pihak para pendukungnya di Kongres bali dan Solo dulu telah berseberangan dan melawan kepentingannya, maka dia (?) yakin dia tidak akan dipilih dalam KLB yang dia (?) rencanakan dulu, maka dengan segala cara dia (?) akan menghalangi KLB.
Keinginan KLB dari berbagai pihak makin menguat. Selain Klub-klub yang berlaga di Liga yang dianggap ilegal oleh PSSI, kini beberapa Klub Divisi I dari berbagai daerah telah menyuarakan KLB, karena nasib timnya tak menentu karena pertandingan Divisi I terus diundur. Selain klub-klub sepak bola,kini masyarakat pecinta sepak bola Indonesia menginginkan diadakannya KLB karena sudah merasa cape melihat kekisruhan PSSI selama ini, namun diyakini ada juga masyarakat yang pro dengan kebijakan-kebijakan PSSI.
Menurut anda perlukah KLB?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H