Oleh Aldi M. perdana
[caption id="" align="alignleft" width="180" caption="Selamat Jalan Bubu"][/caption]
Malam itu, aku selalu mengingatnya Bu
Saat kau tertidur pulas di atas perutku
Bersama dengkuranmu yang lembut
Kita saling menghangatkan diri
..Kau masih ingat Bu?
Malam itu, aku selalu mengenangnya
Saat kau menjadi perhatian para wanita
Membuatku bangga memilikimu
Kemudian kita saling main mata
..Apa kau masih mengingatnya Bu?
Malam itu, jelas akan selalu aku ingat
Saat kertas-kertas menumpuk
Dan aku mengumpat pada tugas-tugas itu
Kau melompat kepangkuanku dan tertidur pulas
..Aku yakin kau mengingatnya Bu
****
Lentera sepertimu, selalu datang dan pergi
Sungguh merobek hati, mencabik!
Meninggalkan sipuhan-sipuhan yang indah padaku
Selamanya Bu, Selamanya..
Dan maaf sayang, aku tak sempat menjabat tangan atau memelukmu erat
Seperti biasanya, seperti yang aku lakukan
Aku ingin pergi kemana pun kau pergi
Namun saat ini, sungguh aku tak bisa
Untuk mengantarmu, untuk mengatakan selamat jalan
Bahkan untuk memelukmu sebelum kau beranjak
Kayu-kayu dikamarku akan merindukan dengkuranmu
Dan pagiku akan menanyakan dimana dirimu
Semua bagian dari diriku, akan sangat kehilangan dirimu
Seperti aku yang terkaku-kaku saat ini..
Selamat jalan Bubu, selamat jalan
Aku selalu mencintaimu
Selalu..
Bandung, 18 Oktober 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H