Lihat ke Halaman Asli

Ruby Astari

Penulis, penerjemah, pengajar Bahasa Inggris dan Indonesia, pembaca, dan pemikir kritis.

5 Tips Aman Menggunakan Ojek dan Taksi Online

Diperbarui: 24 Maret 2019   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo source: Tribunnews

Sebagai pengguna ojek dan taksi online secara reguler, saya bersyukur selama ini aman-aman saja. Memang, ada kalanya saya merasa agak was-was bila memesan jasa mereka di waktu malam atau saat kendaraan melewati jalan-jalan sepi, apalagi yang tidak begitu saya kenal. Meskipun demikian, saya tidak akan langsung bersikap paranoid dan memutuskan untuk membatasi kegiatan saya. Lha, perempuan 'kan, juga butuh cari uang dan bersosialisasi?

Pasti sudah banyak yang berbagi tips agar aman menggunakan ojek dan taksi online. Apalagi, kejahatan yang terjadi di ojek maupun taksi online kerap memakan korban penumpang perempuan, apalagi yang pergi sendirian. Nah, kali ini saya mau menambahkan 5 usul dari saya:

1. Harus tahu jalan, meskipun sedikit.

Manfaatkan Google Search dan Google Map untuk mengetahui jelas lokasi tujuan. Ini berlaku bila Anda belum pernah ke sana - atau mungkin lupa meskipun sudah. Hal ini untuk mencegah rasa panik bila supir tiba-tiba mencari jalan yang katanya "jalan pintas", namun sepi, jauh, dan gelagat supir mencurigakan. Apalagi, perempuan masih sering distereotipekan dan digeneralisir sebagai "orang rumahan" dan dianggap tidak tahu jalan karena jarang keluar.

2. Jangan takut untuk bersikap tegas.

Bila yakin 100 persen dengan alur tujuan Anda, jangan takut untuk bersikap tegas bila supir (apalagi yang tidak tahu jalan, tapi sok tahu) asal mengambil jalur. Beritahukan (tanpa perlu galak) rutenya secara detail, termasuk potensi macet atau lancar berdasarkan jam-jam tertentu. Bila nada Anda tegas dan yakin, biasanya mereka menurut dan tidak berani macam-macam.

3. Tetap bersikap ramah, tapi jangan terlalu terbuka juga.

Tidak perlu bersikap dingin demi menjaga jarak dengan supir. Bila kebetulan supirnya ramah dan senang mengobrol, ladeni saja seperlunya. Anda bisa berpura-pura tidak mendengar bila mereka menanyakan pertanyaan yang terlalu pribadi, seperti: "Mbak sudah ada suaminya?", karena pertanyaan seperti itu sebenarnya tidak pantas, meskipun hanya untuk basa-basi.

4.Tunjukkan pada mereka bahwa Anda mengetahui soal berita kejahatan di taksi dan ojek online.

Ini tidak sama dengan langsung menuduh bahwa semua supir ojek dan taksi online pasti pelaku kejahatan. Cukup ajak mereka mengobrol soal kasus kejahatan yang terjadi di ojek dan taksi online dan tanyakan pendapat mereka. Bila respon mereka positif, seperti menyayangkan kejadian tersebut dan meyakinkan Anda bahwa mereka tidak seperti itu, Anda boleh bernapas lega.

5. Hati-hati bila memberi review buruk pada supir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline