Lihat ke Halaman Asli

Cahya Nugraha

Suka naik gunung, camping, jalan-jalan, makan-makan. @rubikomugglo

Kuliner Tradisional yang Harus Dicoba Saat Mampir ke Pasar Sekaten

Diperbarui: 10 Desember 2016   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Sekaten (dok.pribadi)

Sekaten sudah hampir usai, perhelatan yang dimulai pada tanggal 18 November ini akan berakhir pada hari Minggu, 11 Desember 2016. Sekaten selalu menawarkan kesan yang spesial bagi seluruh warga Jogja. Hiburan murah tumpah ruah tersedia di pusat kota Jogjakarta. 

Sejak sore hari, ramai orang datang ke Pasar Sekaten ini. Hiburan yang ditawarkan oleh Pasar Sekaten memang beragam, dari pasar malam, stand kuliner, wahana permainan, serta ratusan awul-awul (pakaian bekas) berjejer memenuhi area Alun-Alun Utara. Namun jangan hanya terpana pada pasar malamnya saja, Sekaten menawarkan kuliner tradisional yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya.

Penjual Endog Abang (dok.pribadi)

Endog Abang alias Telur Merah (dok.pribadi)

1. Endog Abang (Telor Merah)

Endog Abang adalah bahasa Jawa dari telur merah. Telur merah ini terbuat dari telur ayam yang direbus dan dicat merah kulitnya. Biasanya telur ini ditusuk dengan sebatang bambu dan diberi hiasan. Para penjual telur ini juga sering menyandingkan kuliner ini dengan gulungan daun sirih tembakau dan bunga kantil. 

Warnanya yang mencolok memang menarik perhatian orang orang untuk mampir melihat dan bertanya. Endog Abang mempunyai nilai filosofis yang tinggi, yakni warna merah melambangkan kesejahteraan dan telur melambangkan kelahiran. Bilah bambu yang digunakan untuk menusuk telur melambangkan hubungan antara Yang Maha Kuasa. Sehingga secara kesatuan Endog Abang dapat diartikan sebagai simbol kelahiran kembali untuk masa depan yang lebih baik  dengan tetap berpedoman kepada ketentuan Tuhan.

Penjual Nasi Gurih (dok.pribadi)

Pendamping Nasi Gurih (dok.pribadi)

Sepiring Nasi Gurih (dok.pribadi)

2. Nasi Gurih

Sebelum memasuki area pasar malam, cobalah melipir sedikit ke depan Masjid Kauman. Kita langsung bisa melihat berderet lapak nasi gurih berbaris menawarkan dagangannya. Kalau kita masuk lebih dalam melewati gerbang, kita bisa menikmati seporsi nasi gurih ditemani alunan gamelan sekaten yang dimainkan sepanjang hari. 

Sepiring nasi gurih berisi nasi diberi bermacam-macam toppingseperti suwir ayam, kedelai putih, kacang tanah , kedelai hitam, kering tempe, sambel krecek, pindang telur serta kerupuk rambak. Rasanya sangat nikmat, semua komponennya saling melengkapi menciptakan sensasi yang meriah dimulut. Seporsi Nasi Gurih dihargai Rp. 12.000, buka sore hari sampai pukul 22.00 WIB

Penjual Sate Kere (dok.pribadi)

Lemak dibakar (dok.pribadi)

dsc-0057-jpg-584ba05009b0bd0b310feb7a.jpg

3. Sate Kere

Kuliner jahat yang satu ini memang tidak boleh dilewatkan untuk dicoba. Must try ! Sensasi lemak yang pecah di rongga mulut sangat berkesan. Walaupun termasuk kedalam kategori kuliner jahat, tetapi kuliner ini memang sangat lekat dengan sekaten. Makanan yang dibuat dari lemak sapi ini ditusuk dan dibakar. Cara paling mudah untuk menemukan penjual sate kere adalah dengan melihat asap yang ngebul dan harum bakaran yang khas. Lemak yang dibakar membuat asap bakaran sangat tebal dan harum. Untuk yang punya penyakit, tidak disarankan untuk makan makanan ini, dan harus dikonsumsi sesegera mungkin agar tidak mengeras kembali. 

Penjual Galundeg (dok.pribadi)

Galundeng dan teman-temannya (dok.pribadi)

4. Galundeng
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline