Lihat ke Halaman Asli

Ruben Drmj

Mahasiswa

Membahas Kesehatan Mental, Analisis Retorika dan Dialektika pada Akun Youtube Milik Satu Persen Indonesian Life School

Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Channel YouTube Satu Persen - Indonesian Life School

Dalam era modern, kesehatan mental adalah suatu topik yang semakin terbuka untuk dibahas dan dibicarakan, terutama dalam platform digital seperti YouTube. 

Salah satu channel YouTube yang membahas tentang kesehatan mental adalah channel milik Satu Persen - Indonesian Life School, yang mengajak viewer atau audiensnya untuk merenungkan dan memahami dinamika mental melalui diskusi yang mendalam. 

Video yang diunggah tidak hanya menggabungkan teknik retorika dan dialektika untuk menyampaikan pesan yang persuasif kepada penontonnya, tetapi juga menyampaikan ruang bagi refleksi dan dialog yang lebih kritis. 

Dengan memanfaatkan elemen retorika seperti ethos, pathos, dan logos, serta dialektika yang membangun sebuah argumen berdasarkan tesis, antitesis, dan sintesis, Channel ini berhasil merangkul isu kompleks seputar kesehatan mental, membantu para viewer-nya merasa terhubung, didengar, dan dipahami. 

Dikutip dari buku milik Richard West & Lynn H. Turner, teori dialektika adalah suatu teori interpretatif bagaimana komunikator mampu menciptakan makna melalui proses interaksi.  Analisis ini menggali lebih dalam bagaimana elemen-elemen dialektika dan retorika digunakan untuk menavigasi diskusi tentang kenormalan, kecemasan, dan pentingnya dukungan sosial. 

Video yang diuanggah oleh akun milik Satu Persen - Indonesian Life School sangat kaya akan akan elemen-elemen retorika dan dialektika yang diterapkan untuk menyampaikan pesan tentang kesehatan mental, kecemasan, dan kenormalan. Berikut adalah analisis mengenai penggunaan elemen-elemen tersebut: 

Retorika: Ethos, Pathos, dan Logos. 

Ethos (Kredibilitas)

Ethos digunakan melalui pendekatan yang menunjukkan otoritas pembicara dalam membahas kesehatan mental. 

Misalnya ketika pembicara menyarankan para viewer atau audiens untuk berkonsultasi dengan dengan yang profesional dalam hal kesehatan mental, hal ini memberikan pesan bahwa pembicara memiliki pengetahuan dan otoritas yang sah dalam memberikan nasihat terkait kesejahteraan mental. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline