Lihat ke Halaman Asli

Ruben S

Tekhnologi Informasi

Tekhnologi Green Cloud

Diperbarui: 8 Januari 2025   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di era digital saat ini, penggunaan teknologi berbasis cloud telah menjadi kebutuhan utama bagi individu maupun perusahaan. Namun, di balik kenyamanan dan efisiensi yang ditawarkan, cloud computing menyimpan tantangan besar: jejak karbon yang signifikan. Data center, sebagai tulang punggung cloud computing, mengonsumsi listrik dalam jumlah besar dan berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Inilah saatnya kita mengenal konsep baru yang revolusioner, Green Cloud Computing.

Apa Itu Green Cloud?

Green Cloud Computing adalah pendekatan baru dalam mengelola data center dan infrastruktur cloud yang bertujuan mengurangi dampak lingkungan. Ini dilakukan dengan cara mengoptimalkan penggunaan energi, memanfaatkan sumber energi terbarukan, dan menggunakan perangkat keras yang lebih hemat daya. Konsep ini tidak hanya berfokus pada efisiensi teknologi, tetapi juga berupaya menciptakan keberlanjutan di sektor teknologi informasi.

Mengapa Green Cloud Penting?

Menurut laporan International Energy Agency (IEA), konsumsi energi global oleh data center diperkirakan mencapai 200 terawatt-jam pada tahun 2025. Ini setara dengan 1% dari konsumsi listrik global. Tanpa intervensi, angka ini dapat terus meningkat, mengancam keberlanjutan lingkungan hidup.

Green Cloud hadir sebagai solusi untuk:

  1. Mengurangi Jejak Karbon: Data center yang menggunakan energi terbarukan dapat memangkas emisi karbon hingga 50%.
  2. Efisiensi Biaya: Teknologi hemat energi memungkinkan perusahaan mengurangi biaya operasional.
  3. Kepatuhan Regulasi: Banyak negara kini menerapkan regulasi ketat terkait emisi karbon, membuat Green Cloud semakin relevan.

Teknologi di Balik Green Cloud

Beberapa teknologi utama yang mendorong penerapan Green Cloud meliputi:

  1. Virtualisasi
    Dengan virtualisasi, server dapat menjalankan beberapa mesin virtual sekaligus, mengurangi kebutuhan perangkat keras tambahan.

  2. Artificial Intelligence (AI) untuk Efisiensi Energi
    AI dapat digunakan untuk memantau dan mengoptimalkan konsumsi energi di data center, seperti menyesuaikan pendinginan berdasarkan beban kerja.

  3. Sumber Energi Terbarukan
    Banyak perusahaan cloud besar, seperti Google dan Microsoft, kini beralih menggunakan tenaga surya dan angin untuk menjalankan data center mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline