Lihat ke Halaman Asli

Ruben S

Tekhnologi Informasi

Fakta Virus HMPV

Diperbarui: 7 Januari 2025   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berikut adalah artikel lengkap tentang Human Metapneumovirus (HMPV).

Apa Itu Human Metapneumovirus (HMPV)?

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, yang merupakan keluarga virus RNA untai tunggal negatif. HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda, tetapi penelitian menunjukkan bahwa virus ini telah ada selama beberapa dekade sebelumnya dan kemungkinan menyebar di seluruh dunia.

HMPV menyerang saluran pernapasan, terutama pada anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Virus ini adalah salah satu penyebab utama infeksi pernapasan akut, selain virus seperti RSV (Respiratory Syncytial Virus), influenza, dan adenovirus.

Cara Penularan HMPV

HMPV menyebar melalui:

  1. Droplet atau percikan udara yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
  2. Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
  3. Kontaminasi permukaan yang telah terpapar virus, diikuti dengan menyentuh hidung, mulut, atau mata.

Virus ini lebih sering menyebar pada musim dingin atau awal musim semi di negara dengan empat musim, tetapi dapat terjadi sepanjang tahun di wilayah tropis.

Gejala Infeksi HMPV

Gejala HMPV mirip dengan infeksi pernapasan lainnya dan bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada usia dan kondisi kesehatan pasien. Gejala umum meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Mengi (khususnya pada anak kecil)
  • Kelelahan

Pada kasus yang parah, terutama pada bayi, lansia, atau pasien dengan penyakit penyerta, HMPV dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:

  • Pneumonia (radang paru-paru)
  • Bronkiolitis (radang bronkiolus)
  • Kegagalan pernapasan

Populasi yang Berisiko Tinggi

  1. Bayi dan balita: Sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang, sehingga lebih rentan terhadap infeksi berat.
  2. Lansia: Fungsi kekebalan tubuh menurun seiring bertambahnya usia.
  3. Orang dengan penyakit kronis: Misalnya, penderita asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau penyakit jantung.
  4. Pasien imunokompromais: Termasuk mereka yang menjalani kemoterapi, transplantasi organ, atau penderita HIV/AIDS.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline