Lihat ke Halaman Asli

Dadiah, Yoghurt dari Ranah Minang

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Makanan khas ranah Minang ini membuat saya ingin sekali mengunjungi tempat kelahiran Moh. Hatta itu. Bukan rendang atau gulai kepala ikan, yang sebenarnya makanan favorit saya juga. Tapi, ada satu makanan yang pernah saya dengar namun belum saya coba sama sekali.

Makanan yang terbuat dari susu kerbau ini tentunya merupakan makanan yang baru bagi saya. Susu kerbau? Gimana rasanya ya? Kalau dagingnya sih saya pernah makan ketika jalan-jalan ke daerah Banten. Tapi, kalau susunya?

Dadiah berasal dari kata dadih, yang berarti yogurt tradisional yang berasal dari susu kerbau. Kata Dadiah memiliki kemiripan dengan kata dudh (etnis Sindhi). Dan kebiasaan orang Persia memakan susu fermentasi dengan bawang merah dan mentimun. Kebiasaan orang Minangkabau dalam mengkonsumsi dadiah pun memiliki kebiasaan yang sama. Mereka mengkonsumsi dadiah dengan bawang merah dan mentimun.

Dadih atau Dadiah adalah makanan dan sekaligus juga minuman yang terbuat daru susu kerbau yang difermentasi didalam wadah bambu yang ditutup dengan daun pisang atau daun waru yang telah dilayukan di atas api. Proses ini fermentasi ini berlangsung sekitar 2-3 hari.

Kebiasaan orang Minangkabau mengkonsumsi dadiah pada pagi hari, dijadikan sebagai lauk pendamping nasi atau dicampur dengan emping dan gula merah. Ehmm...semakin membuat saya penasaran ingin mencobanya. Dari proses pembuatan sampai penyajiannya saja unik, apalagi rasanya.

Seperti halnya yogurt, dadiah juga mengandung bakteri baik yang berfungsi sebagai probiotik. Kita semua sudah paham, jika probiotik sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mencegah kanker usus, dan lain sebagainya. Jadi kuliner yang satu ini tidak hanya memanjakan lidah, tapi juga baik untuk kesehatan tubuh kita.

Nusantara memang kaya akan kuliner. Dan sudah sepantasnya kita bangga akan kekayaan itu. Salah satu caranya adalah dengan memperkenalkan makanan tersebut kepada semua orang, baik itu kepada  masyarakat Indonesia sendiri maupun kepada dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline