Lihat ke Halaman Asli

Mamik Rosita

Dosen, Supervisor, Praktisi Pendidikan

Hanya Meminjam

Diperbarui: 25 Oktober 2021   14:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Harta yang kita miliki adalah titipan Allah semata. Namanya barang titipan, jika yang nitip ingin mengambilnya maka kita tidak bisa berbuat apa- apa. So..mari kita rubah mindset kita. Anggap semua yang kita miliki hanya meminjam. Numpang makai saja. Sebenarnya mobil, rumah, tanah, hotel, restauran dan lainnya, hanyalah pinjaman semata.

Rumah kita, semewah apapun nanti akan berganti pemilik. Kalau tidak anak cucu kita, mungkin orang lain yang akan menggantikan kita untuk menempatinya.

Mobil yang sekarang dengan bangga kita miliki, sekeren apapun tak akan selamanya kita miliki. Suatu saat akan berganti pemiliknya pula. Sawah luas menghijau yang selalu kita banggakan karena keluasannya, suatu saat juga akan berganti pemilik. Bukan kita lagi.

Namanya pinjam, sama dengan sewa atau numpang makai. Berarti harus bayar sewa dong, sama siapa? Bayarnya sama yang meminjami. Lhoh...Allah lak an? Apa Allah mau? Yeeee..bayarnya gak sama Allah langsung ya...tapi lewat makhluk Allah yabg lain yang membutuhkan. Nah loh..kenapa harus gitu?  Ya biar kita nanti dipinjami lagi dong sama Allah. Supaya awet barangnya dititipkan ke kita.

Jadi....Tak bijak rasanya kalau kita terlalu bangga dengan harta yang kita miliki. Sebab...semakin banyak harta yang kita miliki, berarti semakin banyak yang kita pinjam. Lalu apa coba yang kita sombongkan. Apalagi kalau saling iri, benci, saling bermusuhan, saling menghasut karena pengen banyak- banyakan harta yang kita pinjam. Memalukan!!Benar kan?  Ingat...semakin banyak harta yang kita pinjam berarti harus semakin banyak pula bayar sewanya he he...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline