Lihat ke Halaman Asli

Prima Trisna Aji

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Efek Buruk Marah bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Diperbarui: 7 Januari 2024   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pemarah bisa membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia/Foto : Pexels

Marah merupakan emosi normal yang dirasakan setiap orang. Seperti perasaan cemas atau stres, kemarahan juga bermanfaat jika diungkapkan dengan cara yang sehat dan dikendalikan dengan cepat.

Faktanya, marah dapat membantu sebagian orang  berpikir lebih rasional. Namun, kemarahan yang tidak sehat, seperti sering marah, menahan amarah dalam jangka waktu yang lama, atau mengungkapkan kemarahan dalam ledakan kemarahan, dapat berdampak negatif tidak hanya pada hubungan dan kehidupan pribadi tetapi juga kehidupan Anda secara keseluruhan kesehatan.

Jika kita sering marah, ketahuilah dampak negatifnya bagi kesehatan kita antara lain : Peningkatan risiko penyakit jantung.

Sering marah dapat berdampak buruk bagi kesehatan jantung manusia. Kemarahan menyebabkan perubahan fisiologis yang memengaruhi darah manusia, yang untuk sementara dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau masalah terkait.

Menurut Harvard Health Publishing, sebuah penelitian menemukan bahwa dalam waktu dua jam setelah ledakan amarah, seseorang berisiko lebih tinggi terkena nyeri dada (angina), serangan jantung, atau aritmia.

Sebab, kemarahan menyebabkan pelepasan hormon stres seperti adrenalin yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah. Kemarahan juga membuat darah  lebih mudah menggumpal, yang sangat berbahaya jika arteri Anda menyempit karena plak yang mengandung kolesterol.

Jadi cara  melindungi jantung kita adalah dengan mengidentifikasi dan mengatasi emosi Anda sebelum menjadi tidak terkendali.

Menurut Chris Aiken, MD, profesor psikiatri klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Wake Forest, mengungkapkan kemarahan  dengan cara yang sehat antara lain bisa berbicara langsung dengan orang yang membuat marah dan mengatasi rasa frustrasinya dengan menyelesaikan masalah.

Efek negative selanjutnya bisa terjadi peningkatan risiko stroke Jika kita sering marah, kita perlu berhati-hati karena kitajuga berisiko terkena stroke. Kondisi ini terjadi karena adanya bekuan darah di otak atau peningkatan pendarahan di  otak  setelah ledakan amarah.

Bagi orang yang menderita aneurisma di salah satu arteri otak, risiko pecahnya aneurisma  enam kali lebih tinggi setelah kambuh. Kabar baiknya adalah kita bisa belajar mengendalikan amarah dengan  mengidentifikasi pemicu amarah dan mencari cara untuk mengubah perilaku marah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline