Lihat ke Halaman Asli

Prima Trisna Aji

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Penatalaksanaan pada Pasien yang Mengalami Hipotensi atau Tekanan Darah Rendah

Diperbarui: 4 Januari 2024   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penatalaksanaan pada pasien Hipotensi berbeda dengan penatalaksanaan Hipertensi/Foto : Pexels

Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Ketika tekanan darah berada di bawah angka tersebut,  seseorang dapat dikatakan memiliki tekanan darah rendah atau rendah.

Tekanan darah rendah ditandai dengan beberapa gejala seperti :  kelelahan, pusing atau  kepala terasa ringan, mual, kesadaran menurun, pandangan kabur, kurang konsentrasi, dan pingsan.

Hipotensi biasanya tidak berbahaya dan siapapun bisa mengalaminya. Pada orang sehat, tekanan darah rendah tanpa  gejala yang mengkhawatirkan biasanya tidak menimbulkan kekhawatiran dan tidak memerlukan pengobatan.

Namun pada beberapa kasus, tekanan darah rendah yang  tiba-tiba bisa menjadi masalah serius atau  pertanda  penyakit tertentu yang diderita seseorang, terutama pada orang lanjut usia.

Sebab kejadian hipotensi apabila dibiarkan bisa membahayakan keselamatan pasien. Tekanan darah dapat berubah seiring berjalannya waktu, tergantung kondisi fisik dan aktivitas masing-masing orang.

Kondisi ini wajar terjadi karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain usia dan genetik. Selain itu, hipotensi juga dapat disebabkan oleh kondisi atau penyakit tertentu, seperti: Kehamilan Tekanan darah saat hamil Kehamilan akan menurun ketika jumlah darah yang beredar di tubuh ibu hamil meningkat.

Penggunaan obat-obatan tertentu mempunyai efek seperti : antihipertensi, termasuk furosemide, atenolol, propranolol, levodopa, dan sildenafil.

Ketidakseimbangan hormon Beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid, mengurangi jumlah hormon dalam darah, sehingga menurunkan tekanan darah.

Dehidrasi Saat kekurangan cairan atau  dehidrasi, volume darah juga bisa berkurang. Kondisi ini dapat menyebabkan turunnya tekanan darah. Bila infeksi yang terjadi pada jaringan mulai masuk ke aliran darah (sepsis), tekanan darah bisa terjadi penyakit jantung yang akan mengakibatkan terganggunya fungsi jantung sehingga jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik  sehingga menurunkan tekanan darah.

Salah satu penyakit jantung yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah adalah syok kardiogenik. Defisiensi nutrisi Defisiensi vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia dan mengakibatkan penurunan tekanan darah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline