Lihat ke Halaman Asli

Prima Trisna Aji

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Terapi Kecemasan pada Pasien yang Akan Menjalani Tindakan Medis di Rumah Sakit

Diperbarui: 3 April 2023   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika memberikan materi tentang terapi kecemasan pada mahasiswa praktek dikamar operasi/Foto: Dokpri

Solo -- Masalah kecemasan menjadi masalah kesehatan klasik bagi pasien yang akan menjalani tindakan medis di Rumah Sakit. Baik itu tindakan medis secara mayor ataupun tindakan medis secara minor. 

Tindakan medis secara mayor adalah tindakan medis yang dilakukan dalam skala besar seperti operasi pembedahan, tindakan yang memerlukan tindakan anestesi untuk meminimalisasi nyeri. 

Sedangkan tindakan medis minor adalah tindakan medis dalam skala kecil yang tidak memerlukan pembiusan secara skala besar dan tidak mengancam jiwa.

Tindakan medis pada pasien pada umumnya akan mengakibatkan masalah baru pada pasien dirumah sakit. Salah satunya masalah baru yang ditimbulkan adalah kecemasan. Kecemasan pada pasien akan bermasalah apabila gejala tersebut mengganggu pasien sehingga bisa mempengaruhi sistem hemodinamik pada pasien di Rumah Sakit.

Sistem hemodinamik tubuh merupakan sistem aliran darah dalam sistem peredaran tubuh, baik melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva (sirkulasi dalam paru paru). Dalam kondisi normal, hemodinamik akan selalu dipertahankan dalam kondisi yang fisiologis dengan kontrol neurohormonal.

Masalah kecemasan yang dialami pasien akan menganggu serta membuat perubahan tanda-tanda vital pada pasien. 

Pada pasien yang akan menjalani operasi sebelumnya akan diberikan pendidikan kesehatan dikamar operasi terlebih dahulu, tujuannya adalah supaya pasien ketika akan masuk ke kamar operasi tidak akan terjadi kecemasan yang berat. 

Kecemasan yang berat akan membuat kekacauan sistem hormon didalam tubuh manusia serta meningkatkan tanda-tanda vital manusia. Padahal kontra indikasi pelaksanaan tindakan operasi tidak boleh tanda-tanda vital abnormal.

Pada pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah atau krisis hipertensi umumnya dokter akan melakukan implementasi supaya tanda-tanda vital kembali normal.

Dalam diagnosa keperawatan terbaru dalam menegakkan Ansietas harus mencakup data major dan data minor. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline