Purwokerto -- Mahasiswa prodi Keperawatan Anestesiologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto menjalani praktek klinik Penyakit komplikasi penyulit dan BHD di Rumah Sakit Islam Purwokerto selama 6 minggu. Pembagian praktek terdiri dari praktek klinik diruang IBS kamar operasi selama 5 minggu dan praktek di ICU selama 1 minggu.
Dalam menjalani praktek klinik di Rumah Sakit Islam Purwokerto mahasiswa prodi Keperawatan Anestesiologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto salah satunya harus menjalani ujian kasus SOCA yang dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Setiap mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan ujian presentasi SOCA dihadapan dosen penguji. Didalam analisis SOCA mahasiswa akan melakukan presentasi kasusnya yang didapatkan ketika menjalani praktek klinik di Rumah Sakit kemudian dibahas serta ditemukan masalah kesehatannya kemudian dilakukan implementasi untuk mengatasi masalah kesehatan pada pasien tersebut.
Ujian SOCA merupakan salah satu modifikasi dari ujian lisan yang memiliki banyak kelebihan, karena ujian SOCA dapat menilai banyak aspek seperti kemampuan analytic thinking , clinical reasoning dan juga dapat menilai kemampuan komunikasi, presentasi dan mahasiswa serta melatih kekuatan mahasiswa dalam menagnalisa sebuah kasus pada pasien. Ujian SOCA sendiri singkatan dari Student Oral Case Analyses dimana mahasiswa harus bisa dituntut untuk belajar menganalisis kasus yang sudah diambil untuk diatasi permasalahannya tersebut.
Sebanyak 5 mahasiswa prodi Keperawatan Anestesiologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto didepan dosen penguji yaitu Prima Trisna Aji menjalani ujian SOCA dimana kasus tersebut diambil pada pasien diruang IBS Rumah Sakit Islam Purwokerto. Dalam pelaksanaan ujian SOCA berjalan dengan lancar serta hasil nilai dari presentasi SOCA mahasiswa mendapatkan nilai yang memuaskan.
Dosen Spesialis Medikal bedah "Prima Trisna Aji" menyampaikan bahwa kasus presentasi dalam ujian SOCA dari mahasiswa prodi Keperawatan Anestesiologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto sangat bervariatif dari kasus bedah ortopedi, bedah digestif, bedah mayor hingga bedah minor. Salah satu jenis bedah yang dianalisis antara lain : Bedah Eksisi pada tumor Mamae, Bedah ROI atas indikasi post ORIF femur, Bedah Herniotomy pada pasien Hernia dll. Dalam keselurhan pelaksanaannya anak -- anak mahasiswa mampu menguasasi serta berhasil mempresentasikan kasusnya secara baik serta secara komprehensif. *Red
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H