Lihat ke Halaman Asli

Prima Trisna Aji

Dosen Spesialis Medikal Bedah S3 PhD Lincoln College University Malaysia

Pengambilan Sampel Darah Vena pada Pasien di Rumah Sakit

Diperbarui: 30 November 2022   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" ketika mengajarkan kuliah teori pengambilan darah vena/Foto: youtube source


Solo -- Pengambilan spesimen darah vena merupakan salah satu tindakan medis yang dilakukan untuk mengambil spesimen darah melalui pembuluh darah vena yang bertujuan untuk pemeriksaan laboratorium. Tindakan pengambilan spesimen darah vena dilakukan oleh Perawat dan tenaga medis laboratorium dengan mempertimbangkan prinsip aseptik. Yang dimaksud dengan prinsip Aseptik disini adalah prinsip yang menjaga kesterilan tindakan dari terkontaminasi kotoran yang lain.

Pengambilan Darah Vena dilakukan untuk mendapatkan sampel darah yang cukup banyak untuk pemeriksaan tindak lanjut kurang lebih volumenya ( > 500 mikroliter) yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium lengkap. Selain itu tujuan untuk pemeriksaan laboratorium adalah untuk menganalisa kandungan didalam seperti hemoglobin, Sel darah merah, trombosit, Leukosit, Sel darah putih dan Kandungan didalam darah lainnya.

Untuk pengambilan vena dilakukan pada beberapa lokasi antara lain : Vena mediana cubiti, Vena Basilica dan Vena Cepalika.  Untuk pilihan pertama pemilihan adalah vena mediana cubiti karena memiliki pembuluh darah besar, terfiksasi dengan baik, paling sedikit nyeri dan terkecil kemungkinan memarnya. Sedangkan untuk pilihan kedua adalah vena Cefalika meskipun pembuluh darah tersebut besar tetapi kurang terfiksasi dengan baik dan lebih sakit apabila ditusuk dibanding vena mediana cubiti. Sedangkan pilihan yang terakhir adalah vena Basilika yang merupakan pilihan ketiga dikarenakan selain mudah diraba tetapi kelemahannya adalah tidak terfiksasi dengan baik. Untuk vena Basilika sendiri terletak didekat Arteri Brachialis dan saraf Mediana cubiti yang secara tidak sengaja dapat tertusuk.

Adapun komplikasi yang bisa terjadi ketika pengambilan spesimen darah vena antara lain Pingsan (Syncope), kegagalan memperoleh darah, Hematoma dan Ptekie. Sedangkan komplikasi yang berbahaya lainnya adalah perdarahan yang berlebihan. Biasanya perdarahan akan berhenti beberapa menit pada tempat pungsi vena. Pasien yang mendapat pengobatan antiokagulan dan atau minum obat untuk arthritis dosis tinggi  atau obat lain dapat mengalami perdarahan dalam jangka waktu lama.Oleh karena itu setiap kali pungsi vena tempat bekas pungsi harus ditekan sampai perdarahan berhenti.

Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" menyampaikan bahwa untuk tindakan pengambilan spesimen darah vena diperlukan ketenangan dan kecermatan tenaga medis ketika melakukan pengambilan darah vena. Dikarenakan pada pasien yang memiliki karakteristik Gemuk dan memiliki pembuluh vena yang tipis akan mudah untuk pecah ketika dilakukan pengambilan darah vena. *Red

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline