Jakarta -- Musim pandemi Covid-19 yang semakin meningkat serta lonjakan kasus pasien Covid-19 diseluruh Rumah Sakit diseluruh Indonesia yang tidak kunjung menurun berefek panjang bagi seluruh tenaga medis di Indonesia. Beban tenaga medis yang berlebihan dalam merawat Pasien Covid-19 berdampak pada kondisi baik fisik ataupun rohani tenaga medis. Apalagi tenaga medis adalah salah satu garda terdepan dalam penanggulan wabah Pandemi Covid-19.
Dari Riset terbaru menyatakan bahwa Tenaga kesehatan adalah satu kelompok paling berisiko terinfeksi COVID-19 lantaran interaksinya yang intens dengan pasien.
Tenaga medis di Indonesia bahkan 8 kali lebih resiko terpapar virus Covid-19 daripada masyarakat umum. Kemudian data penelitian tahun 2022 juga menyatakan bahwa kematian tenaga medis di Indonesia menduduki peringkat tertinggi dilayah Asia. Setidaknya kurang lebih sebanyak 200 tenaga medis meninggal dunia dikarenakan Covid-19 menurut Data Riset Indonesia per-akhir Desember tahun 2021.
Selain masalah fisik pada tenaga medis, masalah psikis atau rohani juga tidak kalah jauh penting. Dikarenakan kelebihan beban kerja tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19 apabila terlalu berlebihan akan berdampak pada tingkat stres serta tingkat kejenuhan atau Bournout yang akan berdampak pada menurunnya sistem imun didalam tubuh manusia.
Kita ketahui stres yang berlebihan akan berdampak pada peningkatan hormon Kortisol yang berlebihan sehingga akan menyebabkan stres bahkan depresi yang berkepanjangan.
Untuk itu team Peneliti dari Universitas Muhammadiyah Jakarta yang diketuai oleh Doktor Yani Sofiani dengan beranggotakan : Abdul Rahim Kamil, Dedi Muhdiana, Prima Trisna Aji, Dede Kurniati dan Diwa Agus Sudrajat melakukan penelitian yang berjudul : "Determinant of Stress and Burnout among Nurses at the Second Wave of the Indonesian COVID-19 Pandemic: A National Web-based Survey" yang artinya Penelitian tentang "Determinan Stres dan Kejenuhan Perawat di Gelombang Kedua Pandemi COVID-19 Indonesia: Survei Nasional Berbasis Web".
Dalam penelitian ini mengambil sampel seluruh tenaga medis yang berada di Rumah Sakit diseluruh Indonesia dari Pulau Sumatra hingga Pulau Irian Jaya.
Latar belakang dilakukan penelitian tersebut dikarenakan Pandemi COVID-19 telah berkembang menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang utama. Perawat yang bekerja untuk memerangi COVID-19 sering berada di bawah tekanan. Tingginya stres akibat konsekuensi penularan COVID-19 membuat perawat berisiko mengalami burnout syndrome.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain potong lintang. Survei berbasis web online digunakan untuk mengumpulkan data dalam sampel perawat nasional (n = 243, tingkat respons = 78,6%).
Penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Skala Peringkat Kecemasan Hamilton dan Inventarisasi Kelelahan Maslach juga digunakan. Regresi linier berganda digunakan untuk menentukan karakteristik yang terkait dengan burnout.