Solo -- Dunia kembali digemparkan dengan munculnya varian baru dari virus Corona, setelah munculnya varian Delta yang sudah menewaskan kurang lebih 50.000 penduduk didunia. Kini muncul kembali varian virus Corona yang terbaru yaitu Virus Corona Omicron.
Bahkan virus Omicron ini lebih cepat menular 7x daripada virus Delta. Kita ketahui bahwa varian virus corona varian Delta selama ini lebih menular daripada virus corona biasa.
Dinegara Indonesia kembali dilanda ancaman gelombang tsunami virus corona yang ketiga, setelah gelombang pertama dan gelombang kedua sudah berhasil diatasi kini pemerintah Indonesia harus waspada terhadap potensi gelombang yang ketiga virus Omicron.
Pemerintah indonesia kembali menyiapkan langkah -- langkah strategi untuk mengantisipasi lonjakan virus Corona varian Omicron yaitu dengan pemberian Vaksinasi Booster yang ketiga.
Sasaran vaksinasi Booster yang ketiga kali ini menyasar kepada para Lansia, tenaga kesehatan dan penderita Komorbid yang beresiko. Banyak sekali yang menanyakan apakah vaksinasi kali ini efektif untuk menangkal Virus Corona varian Omicron.
Dari beberapa pendapat pakar juga menanyakan apakah Vaksinasi kali ini akan efektif terhadap virus Covid 19, salah satunya adalah Mantan Menteri Kesehatan Doktor Siti fadilah Supari yang dalam podcast menanyakan apakah ada relevansi Gelombang ketiga Covid 19 Omicron dengan Vaksin Booster ketiga.
Organisasi kesehatan Dunia yaitu WHO menyatakan bahwa Omicron sebagai Varian of Concern yang berarti perlu diantisipasi dan ditangani sedini mungkin. Salah satu kunci untuk penanganan Virus Omicron yaitu untuk tetap disiplin protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan segera vaksinasi Booster yang ketiga.
Di Indonesia, saat ini ada beberapa jenis vaksin Covid-19 yaitu antara lain : Sinovac, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca.
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia, Ardiana Kusumaningrum mengatakan bahwa hingga sekarang ini belum ada data apakah vaksin-vaksin yang beredar efektif mencegah atau menekan tingkat keparahan infeksi Covid-19 varian Omicron.
"Perlu penelitian mendalam karena Omicron terbentuk dari mutasi yang cukup banyak dan berbeda dari varian sebelumnya," kata Ardiana dalam webinar "Bicara Sehat Special Sentra Vaksinasi Covid-19 Yayasan Wings Peduli dan RSUI: Menuju New Normal 2022".