Lihat ke Halaman Asli

Selain Mengaji, Santri Ponpes Ini Diajari Begini...

Diperbarui: 5 Agustus 2017   15:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu produk makanan milik santri pondok Rubat, yakni kripik jamur tiram

Pondok Pesantren di Cilacap, yakni Pondok Pesantren Rubat Mbalong Ell-Firdaus Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah patut diapresiasi. Pasalnya, konsep pembelajaran di Pondok Rubat tersebut menerapkan sistem integrated farming atau pertanian, peternakan dan perkebunan terpadu di satu lokasi yakni lingkungan pondok.

Pesantren asuhan KH. Muhammad Ahmad Hasan Mas'ud itu, selain mengaji dan ibadah yang diutamakan, pengurus pondok juga mengajarkan ilmu pertanian dan peternakan seperti budidaya sayuran organik, budidaya jamur tiram, beternak ikan lele, membuat pupuk organik dan beternak sapi serta memanfatkan kotorannya menjadi gas yang bisa digunakan untuk memasak.

Humas Ponpes Rubat Mbalong, Nurkhamid saat ditanya tentang pemasaran produk santri mengatakan, sejauh ini produk mereka baru dipasarkan melalui koperasi pesantren, sekolah-sekolah dan para penduduk dilokasi dekat Ponpes. "Pemasaran di koperasi pesantren, selain itu lewat sekolah-sekolah, jama'ah-jama'ah, ya sedikit banyak sudah membuktikan kualitas produk kami, baik dari produk pertanian seperti pupuk dan dari produk makanan seperti keripik," jelas Nurhamid saat ditemui.Malahan, Pondok Pesantren Rubat Mbalong Ell-Firdaus baru-baru ini pihak pondok bekerjasama dengan kelompok UMKM di Cilacap yakni Pancimas (Pangandaran Cilacap Banyumas),  bersama mengembangkan potensi santri untuk memproduksi sandal kulit.
"Pondok pesanten sebagai lembaga pendidikan informal yang murah, selain menghasilkan kualitasmanusia unggul pada sisi spiritual, juga diharapkan dengan adanya kerjasama ini akan membekali santri dengan ketrampilan/skillsebagai bekal setelah keluar dari pesantren," kata Maulana Yusuf, founder Pancimas saat dikonfirmasi, Jum'at 21 Juli 2017.

Santri sedang produksi sandal

Kerjasama tersebut selain bertujuan memberikan ketrampilan dan skill, nantinya juga memberikan income bagi para santri yang terlibat. Terlebih, ketrampilan itu dapat dikembangkan lagi setelah santri memasuki kehidupan bermasyarakat. "Muaranya ya, semakin banyak wirausahabaru, banyak lapangan pekerjaan," kata Maulana.

Produk sandal karya santri Ponpes Rubat Mbalong Ell-Firdaus Kedungreja.(rachman/radiokusuma.com)

Sementara itu, pihak pemerintah Cilacap, dalam hal ini DPRD Kabupaten Cilacap sangat mengapresiasi Ponpes tersebut. Taswan, Ketua DPRD Cilacap mengatakan, pemerintah Kabupaten Cilacap merasa bangga serta terbantu dengan kerjasama antara Pancimas dan Ponpes Rubat Mbalong Ell-Firdaus. Menurutnya, secara tidak langsung kerjasama tersebut akan melahirkan wirausaha-wirausaha yang akan mengurangi tingkat pengangguran di Cilacap. 

Apalagi, tambah Taswan, pengangguran di Kabupaten Cilacap per tahun 2016 lalu saja, masih berjumlah sekitar 13% dari jumlah penduduknya. "Sangat berterimakasih, bagaimana tidak, perekonomian kerakyatan berbasis UMKM ini, disamping meningkatkan ekonomi per keluarga, juga bisa mengangkat harkat derajat masyarakat yang ada di sekitar," pungkas Taswan.

Artikel ini pernah tayang di media lokal Cilacap radiokusuma.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline