Lihat ke Halaman Asli

rsupwahidin_ official

Humas RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Cegah Kematian Akibat Henti Jantung, RSWS Edukasi Masyarakat Pentingnya BHD

Diperbarui: 21 Januari 2025   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dr. Muhammad Asrul Apris, Sp.JP(K), M.Kes (kanan) memberikan penjelasan teknik BHD kepada masyarakat (Sumber: Humas RSWS)

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo bekerja sama dengan Prodia Makassar dan Program Studi Teknik Kardiovaskuler, Fakultas Teknologi Kesehatan Universitas Megarezky menggelar kegiatan edukasi kesehatan berupa Bantuan Hidup Dasar (BHD) di area Car Free Day (CFD) Boulevard Kota Makassar pada Minggu, 19 Januari 2025 mendapat respons positif dari masyarakat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama tentang Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar (BHD), yang dapat menyelamatkan nyawa ketika henti jantung. Bantuan Hidup Dasar ini tidak hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis, namun setiap warga awam non medis pada umumnya dapat melakukan BHD.

Kepala Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, dr. Muhammad Asrul Apris, Sp.JP(K), M.Kes menyampaikan bahwa BHD merupakan keterampilan yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang, terlepas dari apapun latar belakang mereka. Respon cepat perlu dalam menyelamatkan nyawa pada keadaan darurat bahkan dalam setiap detiknya akan sangat berharga.

"Henti jantung dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan siapa saja tanpa mengenal batasan usia yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi dan lingkungan yang beragam. Maka dari itu, dibutuhkan serangkaian tindakan guna mencegah kematian yang diakibatkan oleh henti jantung", ungkapnya.

Asrul berharap agar masyarakat awam memahami dan mampu mencegah risiko kematian akibat keterlambatan penanganan serta memberikan bantuan yang efektif sebelum tenaga medis tiba.

"Kami berharap agar orang awam yang memahami BHD dapat segera bertindak sebelum tim medis profesional tiba dan tentunya akan secara signifikan meningkatkan peluang korban untuk bertahan hidup," harapnya.

Sementara, Darma salah satu warga kota Makassar menyambut positif kegiatan tersebut dengan antusias. 

"Kegiatan seperti ini sangat positif, kami jadi paham bagaimana teknik yang benar dalam melakukan BHD seperti pemeriksaan respons pasien, memanggil bantuan, pemberian kompresi dada, hingga penggunaan alat bantu pernapasan jika diperlukan," ujarnya.

Edukasi ini dipandu langsung oleh tim Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Teknisi Kardiovaskuler Fakultas Teknologi Kesehatan, Universitas Megarezky.

Banyak kasus yang disebabkan oleh henti jantung mendadak. Edukasi dan simulasi BHD bagi masyarakat awam merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat medis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline