Udara dingin menyerebak disebuah ruangan yang berukuran 3 x 4 meter persegi. Seorang pria terlihat menggunakan jas dokter duduk didepan laptop. Pria ini bernama dr.Hermawanto HH. SpPK.,MARS yang merupakan Kepala Instalasi Laboratorium RSKO Jakarta. Ia membuka tabir sebuah informasi yang tidak banyak orang tau, untuk itu blogpost ini dibuat.
Dokter Hermawanto sambil duduk menerangkan kepada penulis bahwa hasil positif test Narkoba/NAPZA belum tentu positif sebagai pecandu narkoba. Hasil laboratorium untuk Narkoba/NAPZA (Narkotika Alkohol Psikotripika Zat Adiktif Lainnya) dalam proses pemeriksaannya menggunakan metode skrining sebelum diperiksa lebih spesifik.
Baca Juga : Cara Mudah Mengurus Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) di RSKO Jakarta
RSKO Jakarta sebagai one stop service pelayanan dibidang NAPZA memiliki laboratorium yang handal dan bermutu. Untuk menjaga kualitas pemeriksaan NAPZA di Laboratorium RSKO Jakarta menggunakan 3 (tiga) tahapan penting yang disebut pre-analitik, analitik dan post analitik.
Tahap pertama adalah pre-analitik termasuk pembekalan informasi bagaimana seseorang mempersiapkan diri sebelum diambil sampel urinnya. Seseorang yang di test NAPZA harus menyampaikan secara jujur obat-obat apa saja yang dikomsumsi, termasuk multivitamin, obat herbal/ jamu dan lainnya. Pada tahap ini petugas akan sangat hati-hati dalam mengindentifikasi sampel urin agar tidak tertukar dengan sampel urin orang lain.
Tahap kedua adalah analitik, disini pihak laboratorium RSKO Jakarta juga akan akan sangat berhati-hati dalam menentukan memakai metode pemeriksaan apa, menggunakan alat apa, menggunkan reagen apa dan bagaimana menjaga kualitas pemeriksaannya.
Dalam urusan analitik ini Laboratorium RSKO Jakarta tidak akan kompromi dengan berbagai motode dan alat pemeriksaan maupun reagen yang tidak mendapat rekomendasi dari profesi, keilmuan, sertifikasi FDA, Balai POM, dll.
Selain itu pihak Laboratorium RSKO juga masih harus melakukan ujicoba dulu terhadap sensitifitas dan sesifisitas reagen sebelum dipakai operasional pelayanan. Menurut dokter Hermawanto semua itu dilakukan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah dan komitmen tinggi menjaga mutu dan profesionalisme.
Tahap ketiga adalah post analitik. Pada tahap ini proses administrasi yang dilakukan oleh tim Laboratorium RSKO Jakarta. Dari menuliskan hasil laboratorium dalam komputer, mencetak, memasukkan dalam amplop, dan memberikan kepada petugas pengirim. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kesalahan administrasi, maka dibutuhkan pengawasan berjenjang untuk meminimalisir kesalahan.
Ketiga tahapan tersebut (pre-analitik, analitik dan post analitik) menjadi bagian utama dalam kendali mutu laboratorium.
-----------------------------------------------------------