Lihat ke Halaman Asli

Acta Diurna IV & V

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

IV

mu ingin mu jadi mu
ku ingin mu jadi mu
mu ingin mu jadi ku

ringkuk kutuk ku jadi batu
lipat rapat ku jadi kaku
patung gantung ku jadi bisu
tanah cacah ku jadi seribu

mu ingin ku jadi mu
ku ingin mu jadi ku

malam tanam mu jadi kelabu
kabut tuntut mu jadi semu
bising giring mu jadi ragu
serpih pilih mu jadi satu

ku ingin ku jadi mu
mu ingin ku jadi ku
ku ingin ku jadi ku

V

Tanah kubur basah tangis gunduk derita
Dosa tak habis hitung nyawa bau surga
Lepas dan layanglah
Cari tempat mana sunyi enggan pergi
Seperti rintik hujan dan jatuh dedaun

Tebar kering bunga layu siram air birahi
Desah nafas pacu darah bawa sirna
Liar dan buyarlah
Cecar hati mana diana tak nanti
Semburat cahya tebar nyawa kekal abadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline