Lihat ke Halaman Asli

ERNA SEPTIANA

Penulis dan aktivis muda

Baca Buku Itu Seru, Baca Buku Itu Keren

Diperbarui: 9 Juni 2021   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang baca buku. Sumber gambar : www.weheartit.com

Perlu kita ketahui bahwa berdasarkan data PISA (PISA = Programme for International Student Assesment, yakni sebuah program berskala internasional yang bertujuan untuk menilai dan mengamati perkembangan sistem pendidikan dari hasil kinerja peserta didik jenjang sekolah menengah, di bidang matematika, sains dan literasi) tahun 2018 untuk nilai kemampuan membaca Indonesia menduduki peringkat 72 dari 77 negara, peringkat ke-6 dari bawah. Miris sekali, ya. Wajar saja, Indonesia masih menduduki posisi sebagai negara berkembang karena memang minat baca penduduk Indonesia yang rendah.

 Apabila kita berkaca dengan negara maju, kita akan keheranan karena rutinitas mereka selalu diselipkan untuk membaca buku. Kenapa rutinitas membaca buku dapat memajukan negara? Sedang di Indonesia ini, seorang anak yang gemar membaca buku hanya dianggap sebagai kutu buku, tidak update atau tidak gaul karena hanya bergelut dengan buku. Bahkan banyak anak muda saat ini yang tiba-tiba nilainya bagus tanpa membuka buku. Hal ini terjadi karena kita tidak tahu dan tidak mencari tahu manfaat dari membaca buku itu sendiri. Apabila kita tahu manfaat dari membaca buku, kita akan ketagihan dan meyakini bahwa baca buku itu seru, baca buku itu keren.

Kenapa baca buku itu seru dan keren?

1. Kaya pengetahuan dan wawasan

Ketika kita membaca, informasi yang dibaca mata akan ditransfer ke otak menjadi amunisi, yakni pengetahuan dan wawasan. Semakin banyak yang kita baca, semakin banyak pula pengetahuan dan wawasan kita. Kaya pengetahuan dan wawasan menjadikan kita bijaksana dalam bersikap dan berlaku. Kaya pengetahuan dan wawasan menjadikan kita tidak mudah menghakimi orang lain karena kita memiliki sudut pandang yang luas. Ada banyak manfaat ketika kita kaya pengetahuan dan wawasan yang tentunya lebih berharga dari pada harta dan jabatan.

2. Meningkatkan Mutu Berbicara

Ketika kita membaca buku, kita akan menemui kosakata-kosakata baru; baik teratur, tidak teratur, tertata dan tidak tertata. Kosakata-kosakata yang kita jumpai tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan mutu berbicara kita. Karena sesuai paparan di atas bahwa kegiatan ini bekerja dengan cara mentransfer informasi yang dibaca mata ke otak, kemudian di otak menjadi amunisi, yakni pengetahuan dan wawasan. Otomatis ketika seseorang hendak berbicara, ia akan berbicara sesuai dengan pengetahuan dan wawasannya. Orang yang banyak membaca akan terdidik karena kaya pengetahuan dan wawasan. Sehingga bicaranya pun juga terdidik, tentunya lebih bermutu.

3. Menghidupkan ide atau gagasan

Sejatinya kita dikarunia otak oleh Allah yang luar biasa kecerdasannya, luar biasa ide-idenya. Akan tetapi, mungkin kita memiliki banyak ide tetapi tidak hidup karena tidak dihidupkan. Ide itu rezeki. Tinggal bagaimana kita merealisasikan ide tersebut. Dengan ide kita bisa melakukan perubahan mulai dari perubahan terkecil. Dengan ide dapat menciptakan sesuatu yang baru (menumbuhkan kreativitas) lebih update, lebih keren, lebih menari, lebih nyaman, lebih efektif, lebih efisien dan banyak lagi.

4. Menyelesaikan Masalah

Ketika ada masalah apakah bingung mencari solusi? Bisa jadi cukup mengeluarkan sedikit uang untuk membeli buku yang sesuai dengan permasalahan hidup kita atau apabila sedang krisis finansial bisa dengan meminjam di perpustakaan daerah. Misalnya, kita mudah sekali insecure coba baca buku “Insecurity is Midle Name” karya Alvi Syhrn,  ketika mudah sekali hanyut dengan perasaan orang lain atau gak enakan coba baca buku “Kita Gak Bisa Nyenengin Hati Semua Orang” karya Ahmad Rifai Rifan, ketika patah hati coba baca buku “Bucin Universe” karya Idrishann, ketika tidak bisa bersabar dan bersyukur dalam menjalani hidup coba baca “Spiritualitas Sabar dan Syukur” karya Dr. Abdul Wahid Hasan, ketika ingin lancar berbicara coba baca “Bicara Itu Ada Seninya” karya Oh Su Hyang, ketika ingin bermental tangguh coba baca “Filosofi Teras” karya Henry Manampiring dan banyak lagi buku yang memberikan solusi dari permasalahan hidup, di mana kita dapatkan dari membaca buku tanpa harus ribet memulai dari mana bercerita dengan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline