Stunting atau kekurangan gizi kronis pada anak masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 27,6% anak di Indonesia mengalami stunting. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan pengobatan stunting masih sangat diperlukan, terutama di daerah-daerah yang rawan terkena masalah ini.
Untuk mengatasi masalah ini, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan sebuah kegiatan untuk membantu masyarakat dalam mencegah stunting. Kegiatan ini dilakukan di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi pada bulan Juli 2023.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN IPB melakukan demo masak makanan sehat dan bergizi seimbang yang mudah dan murah kepada lebih dari 60 ibu-ibu yang memiliki anak balita di posyandu. Demo masak ini dilakukan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi seimbang untuk mencegah stunting pada anak-anak.
Mahasiswa KKN IPB juga memberikan penjelasan tentang manfaat gizi yang terkandung dalam makanan sehat dan bergizi seimbang, serta cara memilih dan memasak makanan yang tepat. Selain itu, mahasiswa juga memberikan tips tentang cara menyusun menu makanan sehat dan bergiz seimbangi untuk anak-anak.
Kegiatan demo masak ini merupakan salah satu upaya dari mahasiswa KKN IPB untuk membantu masyarakat dalam mencegah stunting pada anak-anak. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi seimbang bagi kesehatan anak-anak.
Selain melakukan demo masak, mahasiswa KKN juga turut membantu para kader dalam melakukan pengukuran antropometri pada balita yang hadir. Antropometri merupakan pengukuran dimensi tubuh manusia yang meliputi berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala. Kegiatan ini penting dalam upaya pencegahan stunting pada anak balita.
Selain pengukuran antropometri, dilakukan juga pre-test dan post-test kepada para ibu untuk mengevaluasi efektivitas sosialisasi yang telah dilakukan. Pre-test dilakukan sebelum sosialisasi dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal para ibu mengenai gizi seimbang dan pencegahan stunting. Setelah sosialisasi dilakukan, post-test dilakukan untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan dan pemahaman mereka.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para ibu mampu memahami pentingnya gizi seimbang yang seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mengimplementasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, upaya pencegahan stunting dapat dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, melalui peran aktif mahasiswa KKN dalam memberikan edukasi dan dukungan kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H