Lihat ke Halaman Asli

Arina Auliya

Mahasiswa

Revolusi Amerika: Dari Boston Tea Party Hingga Traktat Paris 1774-1783

Diperbarui: 8 Juni 2024   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.thoughtco.com/american-revolution-101-2360660

Revolusi Amerika, yang berlangsung dari tahun 1774 hingga 1783, merupakan peristiwa penting dalam sejarah dunia yang berujung pada kemerdekaan Amerika Serikat dari cengkeraman Kerajaan Inggris. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Revolusi Amerika dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu: 1) Faktor Umum, yang terdiri dari a) kebijakan pajak yang tidak adil dan menindas, b) monopoli perdagangan oleh Pemerintah Induk (Inggris), c) kurangnya representasi politik, dan d) keinginan untuk merdeka, serta 2) Faktor Khusus, yaitu mereka tidak hanya menginginkan kebebasan, melainkan juga mengejar kemerdekaan penuh sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat.

Corak perlawanan kaum kolonis Inggris terhadap negeri induk dilakukan oleh kaum intelektual, pedagang, maupun oleh aksi massa. Pada tahun 1774 terdapat insiden kapal teh di Boston, Inggris mengirimkan 3 kapal bermuatan teh untuk dikonsumsi kaum kolonis, namun mereka menolaknya, lalu pada malam harinya orang-orang kolonis menyamar sebagai orang Indian dan menuju kapal tersebut kemudian teh-teh yang ada pada kapal tersebut mereka buang ke laut dan tidak menyerang kapal tersebut. Disamping itu kaum kolonis juga mulai menyusun rencana dalam pembebasan tanah koloni menuju kemerdekaan Amerika. Hal ini mereka susun dengan melakukan kongres kontinental.

Kongres Kontinental I diadakan pada 5 September 1774 di Philadelphia, kongres ini dihadiri oleh 56 delegasi dari 12 koloni dan 1 koloni alpha dalam kongres tersebut. Agenda dalam kongres ini membahas perihal persiapan menuju kemerdekaan dari cengkeraman negeri induk, dan mencari langkah untuk melemahkan kekuatan inggris pada wilayah koloni. Pada tanggal 10 Mei 1775 dilaksanakan Kongres Kontinental II, dalam kongres ini dihadiri oleh 60 delegasi dari semua koloni inggris. Kongres Kontinental II membahas mengenai evaluasi dari pengimplementasian hasil dari Kongres Kontinental I. Setahun kemudian, pada tanggal 4 Juli 1776 dilaksanakan Kongres Kontinental III, kongres ini dihadiri oleh semua koloni Inggris, dalam kongres ini salah satu perwakilan dari Virginia yaitu Thomas Jefferson mencetuskan Declaration of Independence. 

Kemudian berlanjut pada tahun 1777, tepatnya pada 14 Juni 1777 diselenggarakan Kongres Kontinental IV dalam kongres ini dihadiri oleh semua wakil koloni Inggris dan menghasilkan keputusan menjadikan Amerika sebagai negara konfederasi dan membentuk United States of America, dan menunjuk Benjamin Franklin sebagai duta negara untuk melakukan kunjungan pada Prancis guna mencari dukungan. Disamping para Founding Father mencari dukungan ke negara-negara Eropa, terjadi perang antara pasukan yang dipimpin oleh George Washington dan pasukan Inggris dibawah Jenderal Cornwallis. Perang tersebut terjadi hingga 19 Oktober 1783, pada perang ini berakhir dengan kekalahan Inggris dan pengakuan Inggris terhadap kemerdekaan Amerika. Peperangan ini berakhir dengan ditantanganinya Traktat Paris 1783. Dengan berakhirnya masa peperangan kemerdekaan Amerika dan disepakatinya Traktat Paris 1783, maka Amerika sebagai negara baru mulai menyusun konstitusi dan membentuk pemerintahan yang berdaulat.

Revolusi Amerika memberikan dampak dalam bidang politik yakni, dengan melihat terjadinya revolusi ini, koloni bangsa lain juga terinspirasi untuk menghilangkan dominasi bangsa Eropa dan mencari kebebasannya sendiri, menjadi suatu bentuk pembaruan dalam sejarah modern sistem pemerintahan yang menghormati hak-hak rakyatnya terutama bagi negara-negara besar. Dalam bidang ekonomi, membawa Amerika Serikat lebih maju dan berkembang sehingga mampu lepas dari ketergantungan terhadap Inggris, melalui perkembangan industri, pertanian, dan infrastruktur. Dalam bidang sosial, revolusi ini juga menjadi pemicu dari adanya gerakan-gerakan sosial yang bertujuan untuk menghapus perbudakan, pemberian hak pilih kepada perempuan, dan juga berpengaruh terhadap identitas kebudayaan Amerika Serikat yang memiliki nilai-nilai revolusioner, patriotisme, dan pluralisme. Selain itu, Revolusi Amerika juga mengakibatkan perubahan-perubahan bagi bangsa Indonesia dalam bidang ekonomi dan politik yang ketika itu masih dalam masa jajahan Belanda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline