Mendiskusikan pelaragan penjualan iPhone16 memang sangat menarik sekaligus kompleks. Di lapangan Apple sebagai saah satu produsen terkemuka dunia memang melatih tenaga terdidik dari Indonesia dalam hal pengembangan aplikasi dan lainnya, namun anehnya Apple tidak memiliki pabrik di Indonesia.
Kegagalan negosiasi petinggi Apple dengan pemerintah Indonesia terkait rencana pembangunan pabrik AirTag di Batam yang direncanakan akan beroperasi di tahun 2026 dengan proyeksi akan mensuplai 65% produk AirTag dunia mencerminkan tidak ada titik temu yang dapat dinegosiasikan sampai saat ini.
Anomali
Sejak tahun 2018 walaupun pangsa pasarnya kecil yaitu hanya mencapai 2% dari total pangsa smartphone, Apple tetap dapat melenggang dengan cara cerdik dengan cara mendanai perguruan tinggi untuk mengembangkan aplikasinya yang dianggap sebagai salah satu bentuk investasi nyatanya di Indonesia. Juga tidak dapat dipungkiri di lapangan tepatnya di Bali sebagai Lokasi keempatnya di Indonesia, Apple Developer Academy menurut catatan telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit yaitu mencapai 1,6 trilyun rupiah.
Namun tampaknya investasi Apple dalam bentuk pengembangan ini dianggap tidak cukup oleh pemerintah Indonesia. Hal ini tercermin dari pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang membandingkan investasi Apple yang jauh lebih besar di Vietnam dan Thailand.
Dari sisi usaha kebijakan yang dilakukan oleh Apple untuk belum mendirikan pabriknya di Indonesia dengan mengikuti aturan Indonesia dengan menggunakan kandungan lokal 40% sangat dapat dimengerti.
Hal lain yang juga menarik adalah walaupun produk Apple di jual di Indonesia, namun raksasa telnologi ini tidak memiliki pabrik di Indonesia dan juga tidak ada toko Resmi Apple di Indonesia.
Dari peta pangsa pasar Apple hanya menguaai 2% pasar smartphone di Indonesia di tengah tengah dominasi produk smartphone dari Tiongkok dan juga oleh raksasa Korea Selatan Samsung.
Disamping pangsa pasar, kerumitan masalah aturan dalam melakukan investasi tampaknya juga menjadi pertimbangan Apple yang lebih memilik Thailand dan Vietnam yang iklim investasinya lebih kondusif.
Selama ini Apple walaupun pangsa pasarnya hanya 2% namun produk IPhone nya menguasai segmen khusus, yaitu segmen premium. Artinya dari sisi konsistensi penjualan akan lebih stabil dan terjamin. Hal ini tercermin dari data penjualan IPhone di Indonesia yang sudah meraih pejualan terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Pihak Apple tentunya sangat faham bahwa Indonesia tidak dapat diabaikan begitu saja karena jika seandainya pemerintah Indonesia tidak melarang penjualan iPhone 16 maka pangsa pasar iPhone di Indonesia akan menjadi yang terbesar di tahun 2024 lalu. Oleh sebab itu dapat dimengerti petinggi Aplle masih mencari celah untuk melakukan negosiasi dengan Indonesia agar pelarangan pemasaran iPhone16 ini dapat dicabut.