Tanda-tanda konflik di wiayah Gaza akan meluas sudah semakin menguat ketika Israel walaupun tidak menyatakan langsung bertanggung jawab melakukan pengeboman konsulat Iran di Damaskus minggu lalu yang menewaskan semua orang termasuk seorang komandan senior. Serangan terhadap kompleks kedutaan Iran pekan lalu di Damaskus ini menewaskan seorang komandan senior Pasukan Quds di luar negeri Korps Garda Revolusi Iran dan enam perwira lainnya.
Secara terbuka pimpinan Iran menyatakan akan memberikan balasan atas serangan Isreel yang mematikan sekaligus mempermalukan Iran ini. Oleh sebab itu tidak heran jika timbul spekulasi bahwa Iran memang sedang merencanakan serangan balasan terhadap Israel.
Joe Biden secara terbuka menyatakan dari informasi intelejen yang diperolehnya, Iran dalam waktu dekat akan menyerang Israel dan jika hal ini dilakukan Amerika akan membela dan mempertahankan Israel secara penuh. Pernyataan Biden ini mencerminkan Amerika tidak saja akan mempertahankan Israel tapi juga akan melakukan serangan ofensif terhadap Iran.
Ketegangan di kawasan ini sudah mulai memuncuk ketika India, Perancis, Polandia dan Rusia telah memperingatkan warganya agar tidak melakukan perjalanan ke konflik di Gaza, yang telah memasuki bulan ketujuh. Jerman bahkan pada telah meminta warganya untuk meninggalkan Iran. Australia telah mengalihkan jalur penerbangan komersilnya untuk tidak melintasi wiayah Iran dan wiayah konflik.
Di sisi lain pernyataan Joe Biden ini dapat diartikan sebagai upaya agar Iran tidak melakukan serangan balasan terhadap Israel yang jika tetap dilakukan akan memicu konflik yang lebih besar lagi di kawasan ini. Joe Biden memang menyatakan Amerika tidak akan terlbat perang dengan Iran, namun pembelaan terhadap tindakan serangan di komplek kedutaan Iran merupakan cerminan sikap yang mendukung penuh Israel.
Sampai saat ini Amerika tampaknya menginginkan agar perang di Gaza ini tidak meluas menjadi perang regional yang jika terjadi sangat sulit diprediksi akhirnya karena jika hal ini terjadi maka akan banyak pihak yang terlibat termasuk Iran.
Pernyataan Joe Biden akan mempertahankan Israel jika Iran menyerang Israel merupakan salah satu upaya terakhir untuk mengembalikan reputasi politiknya di dalam negeri yang semakin terpuruk dan memang secara tradisi Amerika merupakan pelindung utama Israel karena lobby kelompok Yahudi sangat kuat di perpolitikan.
Jika nantinya Amerika bergabung dengan Israel dalam melakukan serangan balasan jika Iran benar benar menyerang Israel maka dampaknya akan sangat besar dan akan mengakibatkan konflik regional yang lebih besar lagi.Jika hal ini terjadi konsekuensinya terhadap perekonomi dunia akan lebih besar jika dibandingkan dengan konflik Rusia dan Ukraina karena wilayah ini merupakan sumber minyak dunia.
Sikap Amerika mendukung Israel dan sekaligus menginginkan agar Iran menerima serangan terhadap komplek diplomatiknya sangat sulit diterima oleh Iran dan dunia internasional karena penyerangan terhadap komplek diplomatik merupakan tindakan yang melanggar hukum internasional.