Jika kita mendiskusikan kuda Nil tentunya bayangan kita langsung pada hewan mamalia dengan tubuh tambun yang menjadi penguasa di sungai sungai di Afrika. Namun tidak banyak orang mengetahui ada spesies dari Kuda Nil ini yang tubuhnya sangat kecil dibanding dengan kuda nil normal yang dikenal dengan kuda Nil Kerdil (Choeropsis liberiensis).
Kuda Nil kerdil tergolong hewan langka karena di alam liar jumlahnya hanya tersisa 2000-2500 ekor saja. Sebagian dari populasi ini dipelihara di penangkaran di kebun Binatang untuk mencegah kepunahan satwa langka ini.
Minggu ini berita gembira datang dari Taman Zoologi Attica di Athena terkait kelahiran kuda Nil kerdil ini. Mengingat status hewan ini tergolong hewan yang hampir punah maka kelahiran kuda Nil kerdil ini terasa sangat Istimewa sekaligus memberi harapan bagi pelestari satwa liar untuk mengembangkan kembali populasi kuda Nil kerdil ini agar tidak punah.
Kelahiran kuda Nil di kebun binatang memang tergolong jarang terjadi karena umumnya kebun Binatang kekurangan pejantan di tempat penangkaran. Oleh sebab itu kelahiran kuda Nil kerdil jantan ini akan berdampak besar bagi peningkatan populasi kuda Nil kerdil di tempat penangkaran sebelum nantinya dilepas liarkan di alam.
Kuda nil kerdil berasal dari rawa dan hutan hujan di Afrika Barat. Di alam Kuda nil kerdil biasanya melahirkan seekor anak setelah masa kebuntingan sekitar 6 hingga 7 bulan. Bagi pelestari satwa liar mengembang biakan kuda Nil kerdil di tempat penangkaran tergolong sangat sulit karena secara alami kuda Nil kerdil ini hidup menyendiri
Kesulitan lainnya yang dihadapi oleh pelestari terakit menjaga dan memonitor perkembangan bayi kuda Nil kerdil untuk memastikan berkembang dengan baik selama masa kebuntingan. Di tempat penangkaran selama kebuntingan para petugas harus melatih induk agar nyaman pada posisinya agar memungkinkan dilakukan USG untuk memonitor perkembangan bayinya di dalam kandungan. Disamping itu secara alami kuda Nil melahirkan pada sore atau malam hari sehingga tentu saja memerlukan perhatian khusus dari penjaganya.
Bayi kuda Nil kerdil ini bobot lahirnya sekitar 7 kg dan anak kuda Nil ini akan bersama induknya dengan induknya di dalam ruang khusus sebelum nantinya mulai mengeksplorasi alam sekitarnya untuk tumbuh dan berkembang dan mencapai dewasa kelamin pada umur 4-5 tahun. Setelah mencapai dewasa tubuh kuda Nil kerdil ini memiliki panjang tubuh sekitar 1,7-1,75 m, tinggi badan sekitar 75 -100 cm dengan berat hanya sekitar 160-270 kg (sekitar 10% bobot kuda Nil normal).
Dalam dunia konservasi, pada dasarnya dalam melestarikan satwa liar digunakan dua metode yaitu pelestarian in situ, yaitu pelestarian satwa langka di habitat alaminya dan pelestarian ex situ yaitu pelestarian di luar habiat aslinya.
Salah satu tantangan yang dihadapi pelestari satwa liar yang pelestariannya menggunakan metode ex situ adalah melepasliarkan hasil penangkarannya di alam liar setelah berhasil mengembangbiakannya. Oleh sebab itu langkah lanjut yang diambil oleh para pelestari satwa liar setelah berhasil mengembangbiakan satwa liar ditempat penangkaran adalah melatih satwa liar tersebut agar dapat bertahan hidup dan berkembang biak di alam liar.