Siapa yang tidak kenal Amazon hutan tropis terluas di dunia yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati dan hewaninya? Amozon juga dikenal sebagai paru paru dunia selain tentunya hutan tropis yang ada di Kalimanan beberapa daerah lainnya di Indonesia yang diperkirakan dapat menampung 150 milyar karbon. Disamping itu Amazon juga menjadi hot spot keanekaragaman hayati dunia
Luasnya kawasan hutan Amazon ini menciptakan iklim yang sangat unik di wilayah ini karena air yang menguap dari pepohonan ini membentuk awan hujan dan mendaur ulang kelembaban yang menyebabkan wilayah hutan ini tetap sejuk dan lembab sekaligus menyedian air yang sangat vital bagi kehidupan.
Namun misteri dan kehebatan hutan Amazon ini secara perlahan namun pasti akan lenyap dari bumi. Keserakahan manusia dengan dalih prioritas pertumbuhan ekonomi menjarah hutan Amazon dengan masuknya perusahaan raksasa pertambangan, pertanian dan peternakan yang menyisakan sengsara dan nestapa bagi penduduk asli yang hidupnya tergantung pada keberadaan hutan tropis ini.
Deforestasi terjadi dalam skala yang tidak terbayangkan. Sumber: Daco Galdery/Getty Images
Hutan tropis berubah menjadi padang penggembalaan dalam skala besar. Sumber: worldwildlife.org
Kemarau ekstrim tahan ini berdampak besar pada penduduk yang tinggal di kawasan Amazon. Sumber: The Conversation.
Sahah satu danau di Amazon yang mengering. Sumber: Michael Dantas/AFP/Getty Images
Penambangan ilegal di hutan Amazon. Sumber: Instituto Socioambiental Handout / BBC.
Kerusakan hutan dalam skala besar yang telah terjadi puluhan tahun ini dan dikombinasikan dengan kekeringan menjadikan hutan Amazon diambang kehancuran yang tidak akan pernah terpulihkan kembali. Data menunjukkan bahwa di tahun 2015 hutan Amazon pernah dilanda kekeringan sangat parah yang berdampak pada kematian 2,5 milyar pohon dan tanaman serta satwa liar sekalipun tidak sebanding dengan kerusakan hutan ini akibat kemarau yang luar biasa yang terjadi tahun ini.
Kerusakan hutan yang terjadi selama ini membuat hutan terfrakmentasi akibat kekeringan dan secara pelahan berubah menjadi savana yang mulai memecah hutan tropis ini. Kematian sebagian dari hutan ini tidak akan dapat dipulihkan kembali dan berdampak pada kerusakan permanen.