Hasil penelitian kelompok peneliti internasional dari Amerika, Australia dan Jerman selama 30 tahun berhasil mengungkap misteri yang menjadi pertanyaan sampai saat ini yaitu apakah Simpanse juga mengalami menopause sebagaimana manusia?
Hasil penelitan yang dipublikasikan di jurnal bergengsi Science minggu ini menemukan bahwa ternyata Simpanse juga mengalami menopause seperti halnya manusia. Mereka menemukan bahwa simpanse yang telah memasuki usia tua juga mengalami perubahan hormonal seperti halnya yang dialami oleh manusia namun dapat bertahan hidup lama setelah fertilitasnya menurun dan berhenti setelah memasuki masa menopause.
Para peneliti menduga bahwa kompetisi diantara betina muda dalam bereproduksi kemungkinan besar memicu simpanse yang telah memasuki masa menopause ini masih dapat bertahan hidup sampai puluhan tahun pasca menopause.
Simpanse mengalami puncak kesuburannya pada usia 30 tahun dan setelah itu mengalami penurunan secara bertahap pada kurun waktu 30-50 tahun.
Dengan bertambahnya umur hormon estrogen mengalami penuruan dan hormon lainnya seperti hirmon FSH (as follicle-stimulating hormone) mengalami peningkatan. Fenomne inilah yang membuat para peneliti menyimpulkan bahwa simpanse juga mengalami menopause.
Para peneliti menemukan fenomena yang unik yang berbeda dengan manusia. Dalam kehidupan liarnya simpanse betina ternyata tidak ikut serta dalam menjaga dan memelihara cucunya. Bahkan setelah mengalami masa menopause simpanse betina meninggalkan kelompoknya untuk hidup mandiri namun masih dalam wilayah kelompoknya.
Ketika simpanse di kelompok ini berburu kera untuk makananya dan mendapatnya, maka simpanse betina yang menyendiri ini kembali ke kelompoknya dan meminta jatah hasil buruan. Fenomena yang unik ini menurut para peniliti berlangsung sampai simpanse betina yang mengalami menopause ini mencapai usia tuanya.
Diduga fenomena yang unik ini terkait dengan kesempatan berepoduksi yang kecil bagi betina muda, sehingga kepergian betina tua ini meningkatkan peluang betina muda yang lebih besar untuk kawin dan bereproduksi.
Fenomena lainnya yang menarik adalah betina yang mendapatkan makanan yang berlimpah akan bereproduksi lebih awal agar dapat melanjutkan keturunanya dan akan mengalami menopause yang lebih awal juga.
Apa yang ditemukan pada kehidupan simpanse liar ini ternyata berbeda dengan apa yang terjadi pada manusia. Pasca wanita mengalami menopause biasanya wanita terlibat langsung dalam menjaga dan membesarkan cucu dan cicitnya. Hal inilah yang membuat wanita tetap menjadi bagian dari keluarga dan dapat bertahan hidup di usia tuanya