Chaos ini bermula ketika McCarthy ketua DPR Amerika dimakjulkan melalui pemungutan suara dengan hasil 216-210 pada hari Selasa lalu dan dalam pemungutan suara tersebut tercatat seluruh kaukus Partai Demokrat bergabung dengan delapan anggota Partai Republik untuk memecatnya.
Pemakjulan McCarthy mencerminkan betapa rapuhnya situasi perpolitikan di Amerika karena Partai Republik memiliki mayoritas tipis di DPR, sehingga akhirnya ketika faksi kecil konservatif yang dipimpin oleh anggota Kongres Matt Gaetz berhasil menggaet lawan politiknya menggulingkan McCarthy dan ke depan besar kemungkinan jika terjadi konflik lagi maka ketua DPR terpilih nantinya juga akan dengan mudah dimakjulkan. Hal inilah yang membuat ketidakpastian perpolitikan di Amerika semakin besar.
Sudah dapat dipastikan ke depan pemilihan ketua DPR pengganti McCarthy akan sulit dicari karena harus dapat menyeibangkan dua hal yaitu dukungan penuh kaukus partai Republik yang kini terpecah dan sekaligus mencapai kesepakatan dengan partai demokrat untuk mendanai pemerintah.
Mantan Ketua DPR Kevin McCarthy menjadi korban pemakjulan karena dirinya mencapai kesepakatan dengan Partai Demokrat untuk mendanai sementara pemerintah sekaligus memicu reaksi keras dari Partai Republik yang tidak sepakat.
Jadi tidak berlebihan jika dikatakan bahwa konflik antara pemerintah dan DPR akan terus berlanjut dan dapat berujung pada tidak berfunginya pemerintahan karena anggaran belanja tidak disetujui. Saat ini Partai Demokrat menguasai Senat dan Gedung Putih sementara itu Partai Republik menguasai DPR. Pecahnya kekuasaan inilah yang juga berpotensi menimbulkan chaos.
Jalan satu satunya untuk menghentikan chaos ini adalah dicapainya kesepakatan antara DPR dan Senat untuk menyetujui anggaran untuk mendanai pemerintah. Jika anggota parlemen gagal menyetujui pendanaan lebih lanjut maka sudah dapat dipastikan pemerintah akan ditutup yang akan berdampak terhentinya kegiatan di Lembaga pemerintahan dan juga akan mengganggu pembayaran gaji pegawai federal.
Hal lain yang juga akan menjadi ganjalan pada pencapaian kesepakatan periode berikutnya pasca masa anggaran sementara berakhir adalah masalah bantuan untuk Ukrianan yang merupakan program prioritas Joe Biden yang ditentang oleh sebagaian angora DPR dari Partai Republik. Menurut Badan Riset Kongres Aemrika telah mengalokasikan anggran yang sangat besar yaitu melebihi US$113 miliar untuk Ukraina sejak invasi Rusia yang dimulai tahun lalu.
Pemakjulan McCarthy mencatat sejarah tersendiri bagi Amerika karena adanya dukungan penuh dari minoritas partai Demokrat sebagai lawan mayoritas partai Republik di DPR yang mendukung pemakjukan. Sebenarnya di atas kertas Partai Demokrat dapat saja menyelamatkan McCarthy karena suara dari Partai Republik yang mendukung pemakjulan kecil.
McCarthy telah dijadikan tumbal politik balas dendam oleh Partai Demokrat karena di awal masa jabatannya sebagai ketua DPR dari Partai mayoritas Republik mencopot tiga anggota parlemen dari Partai Demokrat dari komite mereka, termasuk memecat Perwakilan Ilhan Omar dari panel urusan luar negeri. Disamping itu bulan lalu McCarthy juga membuka penyelidikan pemakzulan terhadap Biden atas urusan bisnis putranya, Hunter yang membuat Gedung Putih meradang.
Perpecahan di kalangan angota DPR dari partai Republik juga menjadi permasalahan yang serius karena masih banyak kelompok garis keras pendukung mantan presiden Trump. Hal ini terbukti ketika terjadi percikan api dari kelompok kaukus di Partai Republik yang jumlahnya kecil sekalipun dapat berdampak besar seperti pemakjulan McCarthy.