Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Keberhasilan Pencangkokan Ginjal Babi ke Manusia Tuai Kontroversi

Diperbarui: 17 Agustus 2023   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr Robert Montgomery direktur  NYU Langone's transplant institute sedang mempersiapkan ginjal babi untuk dicangkokkan ke pasien yang mengalami mati otak. Photo:  Shelby Lum, AP

Dalam beberapa hari ini dunia saintifik kembali dihebohkan dengan berita keberhasilan pencangkokan ginjal pada pasien yang mengalami mati otak yang dilakukan oleh para peneliti di    New York University Langone Transplant Institute, Amerika. Upaya pencangkkan organ babi ke manusia memang bukanlah hal yang baru karena teknologi yang ada sudah semakin berkembang dan persentase  keberhasilannya sudah semakin meningkat.

Keberhasilan pencangkokan ginjal bagi ini memang menjadi perhatian dunia karena pencangkokan ini berhasil dengan lancar dan sampai dengan hari ini sudah lebih 30 hari ginjal yang dicangkokkan tersebut berfungsi dengan baik pada pasien dan  tentu saja tidak lepas dari kematian mendadak seorang pria berusia 57 tahun yang tubuhnya disumbangkan oleh keluarganya untuk perkembangan ilmu pengetahuan sehingga pencangkokkan ginjal ini  berhasil dilaksanakan.

Suksesnya pencangkokan ini ternyata bukanlah satu satunya karena dalam minggu ini juga dilaporkan bahwa para peneliti dari University of Alabama di Birmingham juga berlasil pelakukan pencangkokan sepasang ginjal babi ke manusia dan berfungsi dengan baik  lebih dari 7 hari.

Semua hasil yang dicapai ini tentunya  menjadi tonggak sejarah baru karena pencangkokan ini  berhasil dan ginjal yang dicangkokkan dapat berfungsi dengan baik pada seseorang yang hidup  walaupun telah mengalami mati otak.

Keberhasilan ini tentu saja tidak terlepas pada perkembangan teknologi pengeditan gen yang sangat cepat sehingga para pakar genetik dapat melakukan  pengeditan gen babi agar dapat sesuai dan diterima oleh tubuh manusia. Teknologi pengeditan gen ini memungkinkan mengedit gen yang menghasilkan biomolekul yang tadinya diserang dan ditolak oleh sistem kekebalan tubuh manusia kini dapat diterima dan berfungsi dengan baik di tubuh manusia.

Ke depan keberhasilan pencangkokan ginjal babi ke manusia ini memberikan harapan baru bagi para pasien gagal ginjal yang menunggu dan mengharapkan adanya donor ginjal yang biasanya sangat sulit didapat dan memerlukan waktu yang sangat lama. Sebagai gambaran di Amerika saat ini ada sebanyak 103 ribu pasien yang membutuhkan  pencangkokan ginjal, namun karena keterbatasan donor  88 tibu diantara meninggal dunia  saat menunggu donor.

Disamping itu saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sedang mempertimbangkan apakah akan mengizinkan penelitan yang sangat selektif untuk pencangkokan hati dan ginjal babi ke pasien secara sukarela.

Keberhasilan pencangkokan ginjal  babi kemanusia mamang merupakan tonggak  sejarah baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan, namun tatap saja menimbulkan kontroversi karena banyak orang yang berpendapat bahwa keberhasilan ini tetap saja mengorbankan hidup makhluk lain.

Disamping itu para penggiat dan pelindung hewan tentu saja menentang penggunaan dan pengorbanan hewan sebagai hewan percobaan untuk kepentingan manusia karena hewan sebagaimana manusia juga perlu dilindungi dan terbebas dari rasa takut dan sakit.

Selama ini memang para ilmuwan banyak menggunakan organ babi dalam pencangkokan organ ke manusia karena memiliki kesamaan anatomi dan fungsi fisilogis yang tinggi dengan organ manusia sehingga lebih mudah dilakukan pengeditan gennya agar  sesuai  dan dapat diterima oleh tubuh manusia. Selain itu keberhasilan ini tentunya juga akan terus  menuai kontroversi karena menggunakan organ babi yang bagi umat islam diharamkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline