Dunia ilmu pengetahuan minggu ini kehilangan salah satu peneliti ternamanya yaitu Justin Yerbury yang menekuni penelitian penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya yaitu motor neurone disease (MND).
Penyakit ini menyerang sistem syaraf secara bertahap yang mengakibatkan kelumpuhan total seluruh bagian tubuh kecuali bagian otak. Ilmuwan terkenal yang juga menderita penyakit ini adalah Stephen Hawking.
Jika Stephen Hawking mendalami ilmu yang yang terkait dengan kelahiran alam semesta, Justin Yerbury ilmuwan Australia ini justru mendalam penyakit MND yang dideritanya dan bercita cita suatu saat nanti ditemukan obatnya.
Ketertarikan Professor Yerbury akan penyakit degeratif mulai muncul ketika ibu, nenek dan bibinya meninggal dunia hanya dalam selang waktu 6 minggu akibat penyakit ini.
Dari hasil penelitiannya dia menemukan bahwa penyakit langka ini memang sudah ada di silsilah keluarganya.
Di tahun 2016 setelah kematian saudara perempuannya di usianya yang ke 26 tahun akibat penyakit MND ini, Professor Yerbury bersama dengan sudara perempuan lainnya melakukan test apakah mereka berdua menajadi pembawa penyakit langka dan hasilnya positif.
Dengan diagnose seperti ini Professor Yerbury justru bertekad menekuni penyakit langka yang sekaligus menimpa dirinya ini dan hasilnya dia meraih gelah doktor di tahun 2008 dari universitas Wollongong Australia.
Selepas memperoleh gelar doktornya, Professor Yerbury mealkukan program postdoctoral di the University of Cambridge untuk mendalami lebih lanjut penyakit degeneratif ini.
Sepanjang karinya , Professor Yerbury yang mulai merasakan gejala penyakit ini di tahun 2016 lalu tekun memfokuskan penelitiannya pada penyakit degeratif MND yang belum ada obatnya ini.