Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Kesetiaan Hachiko Cerminan Masyarakat Jepang

Diperbarui: 2 Juli 2023   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesetiaaan Hachiko yang menunggu kepulangan majikannya dalam kondisi apapun di stasiun Shibuya walaupun majikannya sudah meninggal dunia menjadi inspirasi banyak orang tidak hanya di Jepang namun juga di dunia. Photo: Getty Images. 

Bagi kita yang pernah ke Jepang ataupun senang dengan literasi Jepang, sudah dipastikan akan pernah mendengar  cerita tentang Hachiko, seekor anjing yang menjadi lambang kesetiaan tidak saja bagi orang Jepang namun juga bagi dunia.

Kesetiaan Hachiko menunggu majikannya setiap hari  di stasiun kereta setelah tuannya meninggal dunia benar benar menggetarkan hati banyak orang sekaligus memberikan pelajaran akan nilai hakiki sebuah kesetiaan.

Banyak cerita tentang kesetiaan anjing dari berbagai penjuru dunia, namun tidak pernah ada yang berdampak global seperti cerita Hachiko ini.

Jadi tidak heran jika anjing ras Akita Inu yang berwarna putih krem yang lahir 100 tahun lalu diabadikan dalam berbagai bentuk seperti buku, fiski ilmiah  sampai dengan film bahkan cerita kesetiaan Hachiko ini diangkat ke layar lebar oleh Hollywood dan menjadi box office.

Saat ini para pengagum  kesetiaan Hachiko masih dapat menelusuri ceritanya karena Hachiko telah diabadikan dalam bentuk patung di stasiun Shibuya tempat Hachiko menunggu majikannya dengan setia setiap hari walaupun majikannya sudah meninggal dunia.

Keberadaan patung Hachiko ini seolah ingin menceritakan kepada siapa saja yang melihatnya bahwa Hachiko masih setia menunggu majikannya walaupun hanya dalam bentuk patung.

Kesetaiaan Hachiko memang menjadi sumber inspitasi dan sekaligus diajarkan di sekolah sekolah di Jepang untuk menumbuhkan nilai nilai pengabdian dan kesetiaan..

Mengenal Hachiko

Dalam catatan sejarah Hachiko  yang merupakan anjing ras Akita inu  ini lahir pada bulan November tahun 1923 di sebuah kota bernama Odate di perfektur Akita, tempat dimana banyak ras anjing Akita dipelihara dan dikembangkan biakkan.

Pasa duatu hari  Hidesaburo Ueno, seorang guru besar pertanian ternama  dan pecinta anjing, meminta mahasiswanya  mencarikan seekor anak anjing Akita.

Singkat cerita  pada tanggal 15 Januari 1924 anak anjing tersebut tiba di kediaman sang guru besar yang tinggal di distrik Shibuya setelah melakukan  perjalanan kereta yang melelahkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline