Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

Indonesia Menjadi Contoh Dunia dalam Munurunkan Laju Deforestasi

Diperbarui: 27 Juni 2023   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laju deforestasi dunia kian tidak terkendali. Photo: Getty Images. 

Ungkapan "jauh panggang dari api" tampaknya sangat cocok utnuk menggambarkan komitmen dunia di konferensi iklim dunia COP26 yang pada kenyataannya target telah  keluar dari jalur dan sulit tercapai

Laju penggundulan hutan ternyata terus meningkat dan menimbulkan kekhawatiran besar akan dampak nyata perubahan iklim yang  sedang dan akan dihadapi dunia.

Hasil peneltian terakhir menunjukkan bahwa pada tahun 2022 dalam setiap menitnya dunia kehilangan luasan hutan seluas 11 lapangan bola dimana Brazil menduduki peringkat pertama dalam hal penggundulan hutan ini.

Brasil mendominasi hilangnya hutan tropis primer dan pada tahun 2022 dengan peningkatan mencapai  mencapai 14%.

Di wilayah Amazon hutan  yang merupakan 50% hutan tropis yang ada di dunia ini, laju deforestasi nya  meningkat hampir dua kali lipat selama tiga tahun terakhir.

Contoh lain adalah ekspansi perluasan pertanian kedelai di Bolivia   menyebabkan hampir satu juta hektar mengalami  deforestasi  sejak pergantian abad.

Manurut data yang dikeluarkan oleh Global Forest Watch ada  enam negara peringkat atas yang kehilangan hutannya pada tahun 2022 adalah : Brazil  seluas 1.77 juta hektar, Kongo 513.000 ha, Bolivia 386.000 ha, Indonesia, 230.000 ha, Peru 161.000 ha, serta Kolumbia 128.000 ha.

Pakta kesepatatan  Glasgow disepakati setelah perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada 2014 gagal,  merupakan upaya  dunia untuk membendung penggundulan hutan ini.

Namun sayangnya  data menunjukkan bahwa deforestasi terus  meningkat pada 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang membuat dunia pesimis mencapai target mengakhiri deforestasi di tahun 2030 mendatang.

Pentingnya Pengurangan Laju Deforestasi

Tidak dapat dibantah bahwa hutan tropis merupakan paru paru dunia. Hutan hujan di Brasil, Republik Demokratik Kongo dan Indonesia berperan besar dalam  menyerap gas rumah kaca dalam jumlah besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline